Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota yang Tak Juga Siap Menghadapi Banjir

Kompas.com - 22/02/2017, 19:28 WIB

Banyak rekan kerja Diah, terutama yang tinggal di Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan, juga terlambat masuk kerja. "Kacau memang situasi hari ini. Angkutan umum terhambat, yang naik kendaraan pribadi pun macet di tol dan jalan raya," ujarnya.

Gangguan perjalanan KRL membuat ratusan bahkan ribuan penumpang telantar. Di Stasiun Manggarai air masuk ke terowongan untuk pejalan kaki. ?Senior Manager Corporate Communication PT KCJ Eva Chairunissa mengatakan, lintas KRL terputus sejak pukul 06.00. Penyebabnya Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Kota, Tebet, Kalideres, dan Rawa Buaya tergenang.

Jadwal transjakarta pun terganggu sampai delapan jam. Menurut Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Widjamoko, gangguan terjadi di tiga koridor, yakni Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol); Koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas); dan Koridor 10 (Tanjung Priok-Cililitan). Jalur transjakarta sebagian terendam air.

Penanganan yang sesuai

Antisipasi menyeluruh, mulai dari sistem peringatan dini di semua daerah aliran sungai serta sistem manajemen transportasi publik hingga kesiapsiagaan menangani bencana, masih jadi pekerjaan rumah pemerintah pusat dan DKI.

Selain masalah itu, pengamat perkotaan Nirwono Yoga mengungkapkan, dirinya melihat ada beberapa penyebab banjir Jakarta. Pertama, banjir lokal yang terjadi tidak rata akibat daerah resapan berkurang dan saluran air tidak berfungsi baik.

Kedua, kenaikan permukaan air laut saat pasang bisa memicu rob di pantai utara Jakarta. Ketiga, banjir juga bisa terjadi akibat air kiriman dari daerah hulu yang diguyur hujan deras. Ketiga faktor itu pun bisa terjadi bersamaan dan memicu banjir dahsyat.

Penting bagi pemerintah pusat ataupun DKI, lanjut Nirwono, melakukan beberapa upaya mengatasi tiga tipe banjir itu. Rehabilitasi seluruh saluran air tersier, sekunder, juga primer untuk terhubung dengan baik, bebas sampah dan lumpur, serta tertata jaringan utilitas perlu dilakukan bertahap.

Peran aktif warga pun wajib ditumbuhkan karena banjir tak akan selesai hanya dengan proyek infrastruktur fisik. Perilaku warga, seperti buang sampah pada tempatnya, juga sigap tanggap bencana mesti dipupuk.

"Pemerintah juga perlu menaturalisasi seluruh sungai dan anak sungai," kata Nirwono.

Pembetonan, menurut dia, tak selalu bisa jadi solusi. Tetapi, penataan sungai serta revitalisasi situ dan waduk dengan konstruksi ramah lingkungan akan menjadi jawaban pengendalian banjir jangka panjang. Ya, memang sudah tidak tepat lagi jika kota yang akrab dengan banjir sejak berabad silam ini selalu gagap saat bencana tersebut datang bertandang.

(DEA/IRE/JOG/WIN/HLN/ART/NEL)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Februari 2017, di halaman 1 dengan judul "Ibu Kota yang Tak Juga Siap Menghadapi Banjir".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com