Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Korban Banjir Cipinang Melayu, Lima Hari di Pengungsian

Kompas.com - 23/02/2017, 12:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga RT 07 RW 04, Cipinang Melayu, Indah, sudah lima hari ini harus bolak balik dari rumah ke tempat pengungsian korban banjir di Masjid Universitas Borobudur, Makasar, Jakarta Timur.

Indah belum bisa menetap kembali di rumahnya sejak Minggu (19/2/2017) karena Kali Sunter kerap meluap.

Selama tinggal di masjid yang jadi tempat pengungsian itu, Indah harus berbagi dengan pengungsi lain. Pada Kamis (23/2/2017) pukul 10.30, tercatat jumlah pengungsi di masjid tersebut mencapai 305 kepala keluarga atau 1.079 jiwa.

Padahal pada Rabu (22/2/2017) banjir sudah sempat surut dan warga sudah membersihkan rumah. Namun, Rabu malam sekitar pukul 20.00, air kembali naik, dan permukiman warga dilanda banjir dengan ketinggian air hingga 1 meter.

"Kemarin rumah sudah dibersihin, tapi malamnya air naik lagi. Akhirnya pada lari lagi ngungsi ke sini," kata Indah, saat ditemui Kompas.com, di masjid tempat pengungsian, Kamis siang.

(Baca: Tembok Rumah di Kali Sunter Jebol, Perumahan Cipinang Indah Banjir)

Pada Kamis siang, banjir di lokasi tersebut sudah mulai surut. Namun, warga justru masih bertahan di masjid tempat mengungsi. Menurut Indah, warga masih khawatir terjadi banjir kembali seperti tadi malam.

Indah menuturkan, tinggal di lokasi pengungsian penuh keterbatasan. Dia mendapat tempat di luar masjid, karena di dalam masjid sudah penuh.

"Anak saya kemarin sampai sakit panas, demam karena tidur di luar. Tapi hari ini sudah turun (panasnya). Untungnya di sini disediakan pengobatan gratis, jadi saya berobat di sini. Jadi pokoknya mengungsi itu enggak enak," ujar Indah.

Mulyani, warga RT 04 RW 04, juga mengungkapkan hal senada. Dia sudah lima hari bolak balik dari rumah ke tempat pegungsian. Menurut Mulyani, banjir yang melanda rumahnya tahun ini adalah yang terparah.

"Ini karena lima tahunan," ujar Mulyani.

Mulyani masih ingat saat banjir melanda permukimannya pada 2012 dan 2013 tidak separah banjir pada Februari 2017.

Mulyani menuturkan, tinggal di pengungsian sangat terasa merepotkan khususnya saat ada keperluan MCK. Dia menyebut, di lokasi pengungsian itu hanya ada tiga toilet mobile dan satu kamar mandi masjid.

"Tapi namanya pengungsi segini banyak, ya tetap kurang ya," ujar Mulyani.

Dia juga mengeluhkan minimnya bantuan alas tidur dan selimut untuk pengungsi. Kepedihan karena banjir makin terasa karena suami Mulyani sudah lima hari ini terpaksa berhenti berjualan bakso.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com