Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustinus Sempat Rapikan Spanduk dan Kembali ke Atas Baliho

Kompas.com - 28/02/2017, 17:01 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Agustinus Woro (48), pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur, yang memanjat baliho di Bundaran Slipi, Selasa (28/2/2017) siang, sempat turun sekitar pukul 14.45 WIB.

Anggota polisi sempat ikut memanjat untuk memasangkan harness di tubuh Agustinus. Sejumlah orang yang berada di bawah pun sempat lega karena akhirnya Agustinus mau turun.

Namun baru sampai di bagian tengah baliho, Agustinus berhenti dan membetulkan salah satu spanduk yang terlipat di bagian bawah.

Spanduk tersebut bertuliskan "Bubarkan KOMNAS HAM. Tutup penjara Panti Kedoya".

Spanduk tersebut terlipat pada bagian bawah kanan karena hembusan angin yang cukup kencang di atas.

Usai merapikan spanduk, Agustinus yang hanya mengenakan celana pendek pun kembali memanjat ke atas, dan duduk di puncak baliho.

Anggota polisi yang sebelumnya memanjat ke atas untuk merayunya turun, diusir oleh Agustinus menggunakan tiang bendera yang dibawanya. Begitu pula sebotol teh kemasan yang diberikan polisi, dilempar ke bawah oleh Agustinus.

"Dirayu turun malah kami diusir, enggak mau makan enggak mau minum, maunya dipanggilin LBH Trisakti," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur Rahayu di lokasi, Selasa.

(Baca: Agustinus Panjat Baliho Lagi, Kali Ini di Bundaran Slipi)

Berdasarkan informasi, Agustinus memanjat baliho setinggi 25 meter itu sejak pukul 12.00. Seperti aksi sebelumnya, Agustinus mengibarkan bendera merah putih dan spanduknya yang bertuliskan "Jual organ tubuh. Selamat hari HAM" serta "Oknum Densus 88 Teroris".

Agustinus juga tercatat pernah memanjat baliho di Harmoni, Kebon Jeruk, dan Grogol, Jakarta Barat.

Waktu itu, dia berdiri di atas baliho dengan mengibarkan bendera merah putih dan membentangkan spanduk bertuliskan 'tangkaplah daku akan kuberikan pembunuh anak yatim padamu'.

Selain itu, dia juga diketahui pernah memanjat baliho di sejumlah wilayah seperti di Senen, Jakarta Pusat, dan Badung, Bali, untuk memprotes kematian keponakannya, David Natalis.

David dilaporkan meninggal akibat kecelakaan pada Juni 2016.

Agustinus sempat dinyatakan mengidap gangguan jiwa berdasarkan assessment Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.

(Baca: Polisi Berusaha Bujuk Agustinus Turun dari Baliho)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com