Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok-Djarot Tuding Anies-Sandi Telat Datang ke Rapat Pleno KPU

Kompas.com - 04/03/2017, 22:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menuding pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno telat datang ke acara rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub untuk Pilkada DKI putaran kedua. 

Acara penetapan itu berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017) malam.

Pasangan Ahok-Djarot memutuskan untuk meninggalkan acara karena melenceng dari jadwal. Pasangan nomor urut dua ini keluar dari ruangan setelah satu jam menunggu dimulainya acara.

(Baca: KPU DKI Gelar Rapat Pleno Tanpa Dihadiri Ahok-Djarot )

Saat konferensi pers seusai meninggalkan ruang acara rapat pleno, Djarot mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPK) seharusnya komitmen terhadap jadwal dan memberlakukan aturan untuk tak menunggu pihak yang tak datang tepat waktu.  

"Harusnya KPU memberlakukan suatu aturan yang equal, yang sama. Ketika aturan itu jam 19.00, paling lambat jam 19.15 harusnya sudah dimulai. Ada atau tidak ada, datang atau tidak datang salah satu pasangan calon," kata Djarot.

Berdasarkan undangan yang disampaikan KPU DKI, rapat pleno dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Namun sampai sekitar pukul 20.00, tak ada tanda-tanda acara akan segera dimulai.

Saat pukul 20.00, Djarot mengaku melihat Anies-Sandi maupun para komisioner KPU DKI masih makan malam di ruang tunggu.

"Kami sudah datang jam 19.00. Tapi kita lihat mereka masih makan-makan dan belum dimulai," ujar Djarot.

(Baca: Alasan Ahok-Djarot Tinggalkan Rapat Pleno KPU DKI yang "Ngaret")

Baik Ahok maupun Djarot terpantau meninggalkan Hotel Borobudur sekitar pukul 20.05. Sedangkan rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub dimulai sekitar pukul 20.15.

Meski tanpa Ahok dan Djarot, para anggota tim pemenangan yang merupakan kader dari sejumlah partai pengusung masih tetap hadir di lokasi acara.

Kompas.com/Alsadad Rudi Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat datang menghadiri rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub untuk Pilkada DKI putaran kedua di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/3/2017) malam.

Ditemui usai acara, Sandi membantah dirinya dan Anies datang telat. Sandi mengaku dirinya dan Anies datang sebelum pukul 19.30 WIB.

Pantauan Kompas.com, Anies dan Sandi datang bersamaan pada sekitar pukul 19.20.

Sebelum masuk ke ruang acara, keduanya sempat meladeni sesi wawancara dengan para wartawan.

Menurut Sandi, saat tiba di lokasi acara, baik dirinya maupun Anies langsung diminta komisioner untuk masuk terlebih dahulu ke ruang tunggu.

(Baca: Ahok-Djarot Tinggalkan Rapat Pleno KPU DKI yang "Ngaret")

"Kita di ruang tunggu menunggu panggilan. Tadi karena disuruh tunggu dan ditawarkan makan ya sudah. Teman-teman dari KPU DKI juga dipersilahkan untuk makan. Pas sudah dapat panggilan kami masuk ke ruang acara," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com