Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih, Anies-Sandi Ingin Jadikan Ahok Penasihat

Kompas.com - 06/03/2017, 13:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menyatakan ingin menjadikan calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai salah satu penasihat apabila mereka terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Menurut Sandi, ide untuk menjadikan Ahok sebagai penasihat itu muncul setelah ia dan Anies mengunjungi mantan Gubernur DKI, Sutiyoso,di rumahnya di Jalan Kalimanggis, Jatikarya, Bekasi, Senin (6/3/2017).

(Baca juga: Dituding Hanya Pandai Beretorika, Ini Jawaban Anies

Sandi mengatakan, saat masih memerintah, Sutiyoso sempat menjadikan beberapa gubernur DKI sebagai penasihat, termasuk Ali Sadikin, Gubernur DKI periode 1966-1977.

"Menurut saya nanti di kepemimpinan Mas Anies dan Sandi, kita juga harus merangkul, termasuk Pak Basuki, nanti kita harus ajak sama-sama memikirkan. Supaya continuity, enggak ganti gubernur semua ganti," kata Sandi.

Pada kesempatan yang sama, Anies menyampaikan, menjalankan prinsip kontinuitas akan membuat gubernur yang sedang memerintah punya hubungan baik dengan pendahulunya.

(Baca juga: Jika Tidak di Pilkada, Anies Yakin Program Rumah DP 0 Rupiah Akan Didukung)

Selain itu, gubernur yang sedang memerintah bisa menghargai hasil kerja pendahulunya.

"Seperti bangun rumah. Ada yang ngerjain pondasi, ada yang ngerjain temboknya, ada yang ngerjain genteng. Cuma kalau itu beberapa periode, yang kelihatan ya yang genteng saja, padahal sebenarnya prosesnya panjang," kata Anies.

Kompas TV Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan belum mau melaporkan tuduhannya bahwa Pemprov DKI tidak netral saat Pilkada ke Bawaslu DKI. Kemarin Anies menyatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak netral karena ada penggelembungan suara DPT di beberapa TPS. Meski punya tuduhan serius terkait dugaan ketidak-netralan Pemprov DKI di Pilkada Jakarta, calon gubernur Anies Baswedan belum melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu DKI. Anies meyerahkan masalah ini kepada tim kuasa hukum Anies-Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com