Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tawuran di Manggarai pada Senin Sore

Kompas.com - 06/03/2017, 22:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hasil penyelidikan oleh kepolisian menyebut tawuran yang terjadi di kawasan Manggarai pada Senin (6/3/2017) sore dipicu oleh warga Tambak, Jakarta Pusat.

"Kejadian bermula dari letusan petasan warga Jalan Tambak, Jakarta Pusat ke arah warga Magasin sekitar pukul 16.00 WIB selanjutnya dibalas oleh warga Magasin dengan membunyikan bunyi tiang listrik dan terjadi pelemparan batu dan letusan petasan di seberang sungai (Ciliwung)," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta, Senin (6/3/2017).

Lalu sekitar pukul 16.20, kata Purwanta, terjadi pelemparan petasan dari arah Tambak ke arah Gang Tuyul yang berada di seberangnya. Polisi sempat mencegah adanya serangan tetapi warga Gang Tuyul menerobos barikade polisi dan membalas serangan ke warga Tambak.

Perkelahian pun tak terhindarkan antara warga Magasin dan warga Gang Tuyul melawan warga Tambak.

Menurut Purwanta, tawuran sempat terbagi menjadi dua. Pertama yakni dari samping Terminal Manggarai melawan warga Tambak yang berada di seberang Sungai Ciliwung. Tercatat adanya penggunaan petasan dan batu serta benda keras lainnya.

"Yang kedua di Jalan Manggarai Utara dan Jalan Tambak dengan menggunakan lemparan batu botol dan petasan," ujar Purwanta.

Sekitar pukul 16.40, warga Magasin bergabung dengan warga Gang Tuyul dan tawuran terpusat di jembatan Jalan Manggarai Utara. Jalan Tambak dan Jalan Manggarai Utara ditutup untuk mencegah pengendara dan masyarakat yang melintas terkena serangan warga yang tawuran.

Sejumlah perjalanan Transjakarta terpaksa dialihkan akibat tawuran tersebut. Pihak kepolisian yang berada di Jalan Tambak dan Jalan Manggarai Utara melontarkan gas air mata dan tawuran bubar pukul 17.00.

Lima menit kemudian, Jalan Manggarai Utara kembali bisa dilintasi kendaraan. Pasukan oranye pun mulai membersihkan jalan dari pecahan kaca, batu, kayu dan material yang digunakan saat tawuran.

Purwanta mencatat setidaknya ada tiga warga terluka yang dilarikan ke RS Sultan Agung.

"Muhammad Randi luka leher kiri tembakan senapan angin, Riyan (16) luka di kening kena senapan angin, Andika (20) luka di dada kiri kena senapan angin," ujar Purwanta.

(Baca: Warga Berharap Ada Forum untuk Antisipasi Tawuran di Manggarai)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com