Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Mediasi Ojek "Online" dan Sopir Angkot, Wakapolda Minta Tak Terprovokasi

Kompas.com - 10/03/2017, 20:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal (Polisi) Suntana mengumpulkan belasan perwakilan sopir angkot dan ojek online di Mapolres Metro Tangerang, Jumat (10/3/2017) sore.

Pertemuan digelar dalam rangka memperkuat mediasi serta mengingatkan kesepakatan sebelumnya karena masih terjadi kericuhan beberapa hari terakhir.

"Mumpung hadir semua, saya berpesan, saudara-saudara, jangan terprovokasi lagi. Kita harus jaga kondisi, khususnya di Tangerang, agar tetap aman. Saya yakin, yang masih memancing kericuhan kemarin bukan yang ada di sini. Mau kan Tangerang tetap aman?" tanya Suntana yang dijawab mau oleh perwakilan sopir angkot dan ojek online.

(Baca juga: Ricuh Angkot dan Ojek "Online" di Tangerang, Polisi Amankan 21 Orang)

Pantauan Kompas.com, mediasi antara kedua belah pihak dimulai pukul 17.30 WIB. Turut hadir jajaran Polres Metro Tangerang, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, dan Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf M I Gogor.

Suntana meminta perwakilan sopir angkot di bawah naungan Organda Kota Tangerang bersama komunitas ojek online untuk menjaga keamanan di Tangerang.

Para sopir angkot dan ojek online juga meminta jaminan dari aparat terkait keamanan mereka selama bekerja seperti biasanya.

Sebelumnya, ada dua poin yang disepakati. Pertama, kedua belah pihak menyadari dan mengakui bentrok di antara mereka sebagai kesalahpahaman dan masalah akan diselesaikan secara kekeluargaan, saling memaafkan, dan berjanji tidak mengulangi hal serupa di kemudian hari.

Kedua, pihak sopir angkot dan ojek online berjanji untuk tetap menjaga suasana kondusif di Kota Tangerang dan tidak main hakim sendiri.

Bila masih ada yang melanggar kesepakatan ini, mereka siap untuk diproses hukum oleh pihak kepolisian.

(Baca juga: Polisi Pastikan Tak Ada Korban Tewas Saat Sopir Angkot Bentrok dengan Pengemudi Ojek "Online")

Surat pernyataan bersama itu ditandatangani oleh Ketua Organda Kota Tangerang Eddi Faisal dan pembina GoGrabber Tangerang Raya Ferry Budhi pada Rabu (8/3/2017) tengah malam.

Surat ini turut diketahui oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf M I Gogor, dan Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan.

Kompas TV Sebelumnya ratusan ojek online melakukan aksi balas dendam kepada sopir angkot di Tangerang. Dalam peristiwa ini 4 kendaraan angkutan umum rusak sementara 1 sopir angkot terluka. Aksi yang berlangsung anarkistis ini berawal ketika seorang pengemudi ojek online tersungkur karena diduga di tabrak sopir angkot dengan kecepatan tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com