Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Angkot Tabrak "Driver" Grabbike hingga Akhirnya Ditangkap

Kompas.com - 11/03/2017, 11:07 WIB

"Dia asal Lampung, kalau kami terlambat sedikit waktu saja, mungkin dia sudah pergi ke kampungnya," ungkap Arlon.

Kerja sampingan

Korban Ichtiyarul Jamil (22) merupakan mahasiswa yang menimba ilmu di Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT). Jamil menyambi sebagai pengemudi ojek online.

"Dia sebagai mahasiswa aktif angkatan 2014," ujar Kepala Sekretariat UMT, Ahmad Nasuhi Yusuf pada Jumat (10/3).

Jamil duduk di bangku kuliah D3 Akuntansi. Saat ini dirinya sudah masuk semester enam. "Dia jadi driver GrabBike hanya melakukan pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan kuliahnya," ucapnya.

Guna meringankan keluarga korban, pihak UMT berjanji akan memberikan bantuan berupaya biaya pengobatan.

"Kondisinya saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta," papar Ahmad Nasuhi.

Tidak kenal

Kemarin, sejumlah pengemudi ojek online yang prihatin terhadap kejadian yang dialami oleh Jamil mengadakan aksi penggalangan dana. Mereka antara lain menggalang dana dari para pengendara yang lewat di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.

Uang hasil penggalangan dana tersebut digunakan untuk membantu proses pengobatan Jamil yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

"Ini inisiatif kami saja, bukan berasal dari perusahaan. Siapa saja diharapkan keikhlasannya untuk membantu korban," kata Hendi Hidayat, seorang pengemudi ojek online, di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (10/3).

Hendi menyayangkan apa yang dialami Jamil, meskipun ia tidak mengenal korban. Namun keterikatan emosional Hendi muncul lantaran ia berprofesi sama seperti korban yang notabene merupakan pengemudi ojek online.

"Saya sih gak kenal, tapi yang namanya sama-sama ojek, kami turut prihatin," ungkapnya.

Memanas

Konflik antara sopir angkot dengan pengemudi angkutan online memang memanas di Tangerang beberapa hari terakhir. Seperti diberitakan Warta Kota (9-10/3), para sopir angkot melakukan unjuk rasa terkait keberadaan ojek dan taksi online yang dianggap mengurangi penghasilan mereka.

Dalam demo, Rabu (8/3), para sopir angkot menduduki kantor pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Pada saat yang sama, sejumlah sopir angkot melakukan sweeping ojek online di Jalan Satria Sudirman, Tangerang.

Beberapa pengemudi ojek online juga mengaku menjadi korban tindak kekerasan. Mereka pun melaporkan tindak kekerasan itu ke Mapolrestro Tangerang, hari itu juga. Mereka berbondong-bondong menduduki depan halaman Mapolrestro Tangerang.

Di tempat lainnya, sebuah angkot pecah kacanya, diduga korban bentrokan. Menjelang malam, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah turun ke lapangan untuk meredakan ketegangan. (dik/m8)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com