"Dia asal Lampung, kalau kami terlambat sedikit waktu saja, mungkin dia sudah pergi ke kampungnya," ungkap Arlon.
Kerja sampingan
Korban Ichtiyarul Jamil (22) merupakan mahasiswa yang menimba ilmu di Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT). Jamil menyambi sebagai pengemudi ojek online.
"Dia sebagai mahasiswa aktif angkatan 2014," ujar Kepala Sekretariat UMT, Ahmad Nasuhi Yusuf pada Jumat (10/3).
Jamil duduk di bangku kuliah D3 Akuntansi. Saat ini dirinya sudah masuk semester enam. "Dia jadi driver GrabBike hanya melakukan pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan kuliahnya," ucapnya.
Guna meringankan keluarga korban, pihak UMT berjanji akan memberikan bantuan berupaya biaya pengobatan.
"Kondisinya saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta," papar Ahmad Nasuhi.
Tidak kenal
Kemarin, sejumlah pengemudi ojek online yang prihatin terhadap kejadian yang dialami oleh Jamil mengadakan aksi penggalangan dana. Mereka antara lain menggalang dana dari para pengendara yang lewat di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Uang hasil penggalangan dana tersebut digunakan untuk membantu proses pengobatan Jamil yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
"Ini inisiatif kami saja, bukan berasal dari perusahaan. Siapa saja diharapkan keikhlasannya untuk membantu korban," kata Hendi Hidayat, seorang pengemudi ojek online, di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (10/3).
Hendi menyayangkan apa yang dialami Jamil, meskipun ia tidak mengenal korban. Namun keterikatan emosional Hendi muncul lantaran ia berprofesi sama seperti korban yang notabene merupakan pengemudi ojek online.
"Saya sih gak kenal, tapi yang namanya sama-sama ojek, kami turut prihatin," ungkapnya.
Memanas
Konflik antara sopir angkot dengan pengemudi angkutan online memang memanas di Tangerang beberapa hari terakhir. Seperti diberitakan Warta Kota (9-10/3), para sopir angkot melakukan unjuk rasa terkait keberadaan ojek dan taksi online yang dianggap mengurangi penghasilan mereka.
Dalam demo, Rabu (8/3), para sopir angkot menduduki kantor pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Pada saat yang sama, sejumlah sopir angkot melakukan sweeping ojek online di Jalan Satria Sudirman, Tangerang.
Beberapa pengemudi ojek online juga mengaku menjadi korban tindak kekerasan. Mereka pun melaporkan tindak kekerasan itu ke Mapolrestro Tangerang, hari itu juga. Mereka berbondong-bondong menduduki depan halaman Mapolrestro Tangerang.
Di tempat lainnya, sebuah angkot pecah kacanya, diduga korban bentrokan. Menjelang malam, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah turun ke lapangan untuk meredakan ketegangan. (dik/m8)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.