JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat mengikuti kabar tentang pertemuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, pada Selasa (14/3/2017) kemarin.
Djarot mengatakan, ia suka dengan pesan-pesan yang disampaikan Said Aqil usai pertemuan itu.
"Silaturahim itu kan baik ya, tapi saya suka statement-nya Pak Said Aqil. Malam itu saya dengar, bagus," kata Djarot di Kebayoran Lama Selatan, Rabu (15/3/2017).
Djarot mengatakan, dia suka dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang mengajarkan Islam yang damai dan menyatu dengan kultur masyarakat. Djarot menyinggung semangat Islam Nusantara yang digelorakan NU. Menurut dia, semangat seperti ini harus tumbuh di Jakarta.
"Jadi sangat dekat sekali, sehingga kultur NU yang harus dikembangkan untuk menciptakan Jakarta yang damai. Jadi ini spiritnya," ujar Djarot.
Djarot menyinggung sentimen agama yang kuat dalam Pilkada DKI 2017. Dia mengaku prihatin bahwa banyak orang suka memaki orang lain karena persoalan agama.
"Itu bukan wajah Islam yang ada di Indonesia dan baru saya temui di Jakarta ini. Itu enggak ada waktu kami di Jawa Timur," ujar Djarot.
"Inilah yang sebetulnya kemarin, pesan secara implisit, yang disampaikan Kyai Said Aqil, bagus ya," kata Djarot.
Djarot menyampaikan hal itu usai blusukan di Pasar Kedip, Kebayoran Lama Selatan. Pada kesempatan itu, dia meminta kepada pendukung Ahok-Djarot untuk ikut menciptakan suasana sejuk dalam pilkada. Jika ada spanduk-spanduk provokatif, warga diminta tidak takut dan harus melapor ke aparat.
Djarot juga meminta pendukungnya tidak membalas perbuatan itu dengan perlakuan yang buruk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.