Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas dan Warga Datangi Kantor Kelurahan, Tanya soal Penurunan Spanduk

Kompas.com - 20/03/2017, 17:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang yang mengenakan baju beratribut ormas keagamaan dan sejumlah orang yang mengaku warga RW 01 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mendatangi Kantor Kelurahan Jatinegara, Senin (20/3/2017).

Kedatangan mereka terkait penertiban spanduk yang dilakukan petugas gabungan dari Satpol PP, polisi, TNI, di wilayah RW 01 kelurahan tersebut. Para petugas menurunkan spanduk antara lain yang bergambar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Spanduk-spanduk itu diturunkan saat para petugas gabungan menertibkan APK (alat peraga kampanye) pilkada, spanduk bermuatan SARA atau provokatif.

Anggota ormas dan warga itu datang ke kantor kelurahan untuk menanyakan alasan penurunan spanduk-spanduk itu. Kedatangan mereka berlangsung tertib. Mereka dikawal aparat kepolisian dan TNI dari Koramil.

Mereka kemudian diterima oleh Lurah Jatinegara, Dona Andria, dan melakukan pertemuan tertutup di sebuah ruangan. Pertemuan itu berlangsung kondusif.

Kepala Polsek Cakung Komisaris Sukatma mengatakan, pihaknya memastikan spanduk yang diturunkan tidak bermuatan SARA.

"Jadi tidak ada bahasa atau provokatif, karena sudah diterlanjur diturunkan dan enggak mungkin dipasang lagi, diambil jalan tengah. Ya sudah diturunin aja, disimpan dulu. Kalau mau dipasang jangan di situ, tapi di tempat lain," kata Sukatma, di Kantor Lurah Jatinegara, Senin.

Menurut dia, APK dan spanduk yang berbau SARA atau provokatif menjadi kewenangan Pemprov DKI untuk tertibkan. Pihak kepolisian, lanjut Sukatma, bertugas menangani spanduk-spanduk bermuatan provokatif atau SARA.

"Kalau yang berbau SARA atau provokatif saya memang ada perintah langsung dari pimpinan untuk menurunkan langsung, karena tidak boleh," kata Sukatma.

Dia memastikan pertemuan warga dan pihak kelurahan berjalan aman.

Dona Andria juga mengatakan hal senada. Pihaknya menyatakan, selama tidak bermuatan SARA dan provokatif, tidak masalah. Namun, dirinya meminta warga agar melapor jika hendak memasang spanduk.

"Selama itu spanduk tidak provokatif silahkan dipasang tapi tempat dan lokasinya nanti diatur, jangan sampai melanggar estetika, keindahan kota, dan lalu lintas," ujar Dona.

"Adapun APK-APK sudah diturunkan semua di Jatinegara," tambah Dona.

Raja, warga RW 01, yang mendatangi kantor kelurahan mengatakan, kedatangan mereka sebatas menanyakan spanduk yang diturunkan itu. Spanduk itu menurutnya murni buatan warga, tidak terkait dengan ormas.

"Enggak ada masalah, enggak provokatif, enggak menyinggung siapapun. Kalau (ada spanduk) provokatif, saya dan tim kami yang cabut," kata dia.

Pemprov DKI tengah gencar melaksanakan penertiban spanduk bernada SARA dan provokatif. Pelaksana Tugas (Plt)  Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan saat ini sangat banyak spanduk bernada provokatif yang dipasang di wilayah Jakarta.

"Ini berlomba, jadi turun satu spanduk naik dua (spanduk), turun dua, naik empat. Ya terus kami akan kejar-kejaran," ujar Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin.

Sumarsono mengimbau masyarakat agar tidak memasang spanduk bernada provokatif dan SARA. Dia mendorong masyarakat untuk saling menghargai perbedaan pendapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com