Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita-cita Sandi Bangun Sekolah Khusus Anak Jenius di Jakarta

Kompas.com - 24/03/2017, 08:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Kompas TV Sandiaga Minta Polisi Tunda Pemeriksaannya

Menurut Rik Rik, semasa berkuasa, Ceausescu pernah membentuk unit pasukan khusus yang berisi anak-anak gifted.

"Mereka dibentuk agar sama maniaknya dengan Ceausescu. Saat rezim Ceausescu runtuh, anak-anak ini kemudian menyebar dan jadi pemimpin gank-gank mafia dari Eropa Timur," ucap Rik Rik.

Data pihak sekolah menyebutkan, saat ini Cugenang Gifted School memiliki 52 murid, yang terdiri dari 37 murid setingkat sekolah dasar dan 15 murid setingkat SMP.

Cugenang Gifted School tak menarik sepeser pun uang dari keluarga siswa. Sekolah ini dibiayai sepenuhnya dari dana para donatur.

Menurut Rik Rik, Cugenang Gifted School merupakan sekolah khusus anak gifted satu-satunya di Indonesia.

Dari segi fasilitas, Cugenang Gifted School terdiri dari 18 ruang kelas pembelajaran, sebuah laboratorium, ruang perpustakaan, masjid, ruang makann aula serbaguna, teater multifungsi, serta sebuah gedung asrama bertingkat untuk para murid dan guru pendamping.

Kepala Sekolah Cugenang Gifted School Cipto Triyugo menyampaikan, untuk mendapatkan peserta didik, pihaknya kerap melakukan kunjungan ke sejumlah PAUD di beberapa kota, baik di Cianjur maupun daerah lain.

Mereka juga berkampanye ke sekolah-sekolah umum untuk mencari anak-anak gifted.

Menurut Cipto, para orangtua dari daerah, bahkan luar Jawa, beberapa kali mengunjungi Cugenang untuk berkonsultasi.

Namun, tidak semua anak gifted bisa bersekolah di CGS. Selain IQ di atas 130, ada beberapa tes yang harus diikuti calon murid, seperti tes kreativitas dan komitmen.

Semua tes tersebut didampingi psikolog. Ada juga sesi wawancara dengan orang tua untuk mengetahui latar belakang keluarga calon murid.

”Satu lagi yang paling penting, usia calon murid tidak lebih dari delapan tahun. Karena kalau sudah di atas itu, susah ngebentuknya. Jadi, ada beberapa yang berkonsultasi ke kami, tapi terpaksa tidak kami terima. Sebab, meski IQ-nya tinggi, usianya sudah melewati delapan tahun,” ucap Cipto.

Saat kedatangan Sandi, ada sejumlah siswa Cugenang Gifted School yang tampil unjuk kebolehan, dari mulai memainkan alat musik tradisional hingga ber-stand up comedy.

Siswa yang menampilkan stand up comedy adalah Muhammad Ramadhana Jamal Bushro (13).

"Ibu sama bapak saya sama-sama suka bola. Kalau lagi nonton bola, ibu saya megang Barca, bapak saya Madrid. Saya megang antena," ujar Ramadhan disambut gelak tawa dan tepuk tangan orang-orang yang menyaksikannya, tak terkecuali Sandi.

Halaman:


Terkini Lainnya

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com