Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar "Teman Ahok" Kini?

Kompas.com - 24/03/2017, 17:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas kelompok relawan "Teman Ahok" kini sudah jarang terdengar. Selama masa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran pertama lalu, aktivitas kampanye yang melibatkan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bahkan lebih banyak melibatkan kader-kader partai pengusungnya.

Kondisi tersebut tentu berbeda dari masa-masa saat Ahok masih menyatakan keinginannya maju melalui jalur independen. Saat itu, Teman Ahok cukup sering menyampaikan informasi ke media massa mengenai kegiatan yang mereka lakukan, terutama saat masih aktif mengumpulkan data KTP dari warga untuk mendukung pencalonan Ahok.

Pada Jumat (24/3/2016), Kompas.com menyambangi Sekretariat Teman Ahok di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Jika dibandingkan posko-posko pemenangan Ahok di tempat lain, suasana di tempat ini memang relatif sepi. Namun, bukan berarti tidak ada aktivitas sama sekali.

Saat Kompas.com datang, dua orang pendiri Teman Ahok, yakni Muhammad Fathony dan Richard Haris Purwasaputra tampak tengah sibuk berada di depan laptopnya masing-masing di sebuah ruang yang ada di lantai bawah.

Di tempat yang sama juga terlihat beberapa orang lainnya. Sedangkan seorang pendiri yang lain, yakni Singgih Widyastono lebih banyak sibuk menemui orang-orang yang datang.

Menurut Singgih, keputusan Ahok maju melalui jalur partai politik tak membuat mereka menghentikan kegiatan dalam upaya mendukung kemenangan Ahok. Salah satu catanya kampanye melalui sosial media.

"Kita tetap bantuin bapak. Cuma memang enggak kelihatan. Banyak orang yang nanya-nanya kan Teman Ahok ke mana, ngapain aja sekarang? Kalau lewat sosial media masih kenceng banget ya. Kita kampanye yang positif," ucap Singgih.

Singgih menuturkan selama kampanye putaran pertama lalu, ia dan para relawan Teman Ahok juga aktif turun ke lapangan. Meski tanpa kehadiran Ahok maupun cawagubnya, Djarot Saiful Hidayat, Singgih menyatakan pihaknya tetap aktif menemui warga dan mengajak mereka memilih Ahok.

Saat menemui warga, Singgih menyebut para relawan Teman Ahok menggunakan metode kampanye dengan cara menanyai warga mengenai manfaat yang mereka rasakan dari program-program yang dijalankan selama Ahok memerintah. (Baca: "Teman Ahok" Ingin Istirahat...)

Jika kita datang ke Sekretariat Teman Ahok, foto-foto mengenai kegiatan kampanye yang dilakukan Teman Ahok pada putaran pertama dapat dilihat di lobi yang ada di gedung sekretariat. Tampak seluruh dinding yang ada di tempat tersebut dipenuhi foto-foto yang dilakukan Singgih dan rekan-rekannya.

"Kita memberikan kuisioner. Orang-orang kita minta bantu ngisi kuisioner. Pertanyaannya apa manfaat KJP, KJS, terus pandangan mereka mengenai transportasi di Jakarta yang kini sudah bagus banget. Jadi mencoba membangun opini orang secara positif," kata Singgih.

Tidak hanya saat kampanye, Singgih menyebut relawan Teman Ahok juga ikut terjun ke TPS-TPS saat hari pemungutan suara pada 15 Februari lalu. Jumlahnya mencapai sekitar 13.023 sesuai dengan jumlah TPS.

"Tiap TPS satu orang. Kita bilangnya pemantau. Tim Pemantau TPS," ucap Singgih.

Kompas.com/Alsadad Rudi Sekretariat Teman Ahok di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto diambil pada Jumat (24/3/2017).
Jualan "merchandise"

Seperti saat masa-masa aktif menggalang data KTP, Singgih menyatakan kegiatan penjualan merchandise masih terus dilakukan sampai dengan saat ini. Hanya saja, penjualan merchandise tidak lagi dilakukan secara online maupun booth-booth yang ada di mal-mal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com