Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjuangan "Pasukan Putih", dari Terobos Hujan hingga Cek Makam Tengah Malam

Kompas.com - 30/03/2017, 14:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Benu Keliling Bersama Pasukan Orange Kuningan Barat

Terkadang, pasukan putih berinisiatif menanyakan nama pemohon kepada resepsionis perusahaan. Ini untuk memastikan bahwa pemohon benar-benar karyawan perusahaan itu.

"Tapi kadang kami lolos juga kalau dia menyamar di tempat penjemputan," ujar Ichsan.

Urus makam

Koordinator pasukan putih wilayah Jakarta Timur Isam Adi juga memiliki cerita sendiri. Misalnya terkait pengurusan izin penggunaan tanah makam (IPTM). Isam mengatakan izin jenis ini termasuk salah satu yang sering diurus pasukan putih.

"Saat mendapat order, kami pasti ke pemohon dulu. Setelah itu kami langsung urus surat pengantar ke RT dan RW setempat," ujar Isam.

Pasukan putih membantu bahkan untuk mengurus surat pengantar RT. Setelah itu, mereka juga yang akan melapor ke kelurahan dan tempat pemakaman umum terdekat.

Pemohon izin tinggal menunggu di rumah sampai pasukan putih menyampaikan makam sudah siap digunakan.

"Kami urus dari surat pengantar RT, karena kan mereka pasti dalam suasana berduka tidak bisa mengurus administrasi itu," ujar Isam.

Baca: Apa Saja Syarat Menjadi Anggota Pasukan Putih?

Pasukan putih juga sering menerima permohonan mengurus izin tanah makam pada tengah malam. Akhirnya, pasukan putih harus berani mengurus perizinan makam warga pada malam hari.

"Padahal kan tengah malam ngecek makam yang kosong itu seram ya, teman kami pernah ada tuh dapat order cari makam di Jeruk Purut he-he-he," ujar Isam.

Isam mengatakan dua orang pasukan putih bersiaga di tiap kecamatan setiap harinya. Dalam satu bulan, 200 pasukan putih bisa mengurus hingga 17.000 perizinan. Mereka memiliki target mengurus 5 perizinan dalam satu hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com