Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjuangan "Pasukan Putih", dari Terobos Hujan hingga Cek Makam Tengah Malam

Kompas.com - 30/03/2017, 14:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan putih yang berada di bawah naungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Jakarta bertugas membantu warga Jakarta mengurus perizinan.

Banyak pengalaman yang mereka alami saat mengurus perizinan warga. Salah satu pasukan putih, Ichsan, mengatakan mereka harus tetap siaga di segala cuaca.

"Saya pernah dapat order yang sifatnya urgent. Jadi berkas itu harus segera diantarkan karena mau dipakai. Saya langsung ambil berkas yang sudah siap di BPTSP," ujar Ichsan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (30/3/2017).

Saat itu, sedang turun hujan deras. Mau tidak mau, Ichsan harus menerobos hujan untuk mengatarkan berkas tersebut kepada pemiliknya. Ichsan senang karena pemilik berkas mengapresiasi kinerjanya dengan mengucapkan terima kasih.

"Jadi hujan itu jangan dijadikan kedala. Kalau warga butuh, kita harus siap," ujar Ichsan.

Baca: Apa Tugas Pasukan Putih yang Dibentuk Pemprov DKI?

Ichsan juga pernah dimarahi oleh warga yang menggunakan jasanya. Warga yang marah biasanya karena berkas perizinannya ditolak.

"Sampai orang itu bilang ke kita 'butuh berapa sih untuk meloloskan ini?'. Saat itu langsung saya jelaskan selama ini di PTSP tidak ada biaya apa-apa," ujar Ichsan.

Ichsan mengatakan biaya yang dikeluarkan warga hanya biaya retribusi saja. Biaya itu pun ditransfer langsung ke Bank DKI sesuai jenis izinnya. Jika mendapat pertanyaan itu, Ichsan akan menjelaskan alasan berkas mereka ditolak.

"Tapi tidak semua yang berkasnya ditolak langsung marah-marah, ada juga yang bisa menerima," ujar Ichsan.

Bertemu calo

Kemudahan layanan yang ditawarkan oleh pasukan putih kerap dimanfaatkan oleh para calo. Calo-calo ini akan memesan jasa pasukan putih untuk mengurus perizinan klien mereka. Ichsan mengatakan para pasukan putih sudah memiliki trik khusus untuk membedakan mana calo dan mana pemohon izin yang asli.

"Salah satunya bisa dilihat dari tempat penjemputan. Kalau bukan calo, tempat penjemputan berkas izin itu biasanya di kantor perusahaan itu. Kalau calo yang urus biasanya tempat lain," ujar Ichsan.

Baca: Pasukan Putih dan Semangat Pemprov DKI Berantas Pungli Birokrasi

Jika yang memesan adalah calo, pasukan putih bisa membatalkan. Cara membedakan calo ini memang sedikit "tricky".

Terkadang, pasukan putih berinisiatif menanyakan nama pemohon kepada resepsionis perusahaan. Ini untuk memastikan bahwa pemohon benar-benar karyawan perusahaan itu.

"Tapi kadang kami lolos juga kalau dia menyamar di tempat penjemputan," ujar Ichsan.

Urus makam

Koordinator pasukan putih wilayah Jakarta Timur Isam Adi juga memiliki cerita sendiri. Misalnya terkait pengurusan izin penggunaan tanah makam (IPTM). Isam mengatakan izin jenis ini termasuk salah satu yang sering diurus pasukan putih.

"Saat mendapat order, kami pasti ke pemohon dulu. Setelah itu kami langsung urus surat pengantar ke RT dan RW setempat," ujar Isam.

Pasukan putih membantu bahkan untuk mengurus surat pengantar RT. Setelah itu, mereka juga yang akan melapor ke kelurahan dan tempat pemakaman umum terdekat.

Pemohon izin tinggal menunggu di rumah sampai pasukan putih menyampaikan makam sudah siap digunakan.

"Kami urus dari surat pengantar RT, karena kan mereka pasti dalam suasana berduka tidak bisa mengurus administrasi itu," ujar Isam.

Baca: Apa Saja Syarat Menjadi Anggota Pasukan Putih?

Pasukan putih juga sering menerima permohonan mengurus izin tanah makam pada tengah malam. Akhirnya, pasukan putih harus berani mengurus perizinan makam warga pada malam hari.

"Padahal kan tengah malam ngecek makam yang kosong itu seram ya, teman kami pernah ada tuh dapat order cari makam di Jeruk Purut he-he-he," ujar Isam.

Isam mengatakan dua orang pasukan putih bersiaga di tiap kecamatan setiap harinya. Dalam satu bulan, 200 pasukan putih bisa mengurus hingga 17.000 perizinan. Mereka memiliki target mengurus 5 perizinan dalam satu hari.

Kompas TV Benu Keliling Bersama Pasukan Orange Kuningan Barat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com