Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Fahri Hamzah, Sumarsono Sebut Makin Banyak CSR Semakin Bagus

Kompas.com - 30/03/2017, 20:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengomentari kritik yang disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terkait penggunaan dana corporate social responsibility (CSR) di Jakarta.

 

"Semakin banyak CSR itu semakin bagus," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (30/3/2017).

(Baca juga: Pakai Dana CSR, Pemprov DKI Akan Bangun Ruko di Rusun)

Menurut dia, CSR menunjukkan adanya partisipasi dari masyarakat untuk sama-sama membangun Jakarta. Sumarsono mengatakan, pembangunan selalu membutuhkan partisipasi itu.

"Partisipasi itu boleh dari masyarakat biasa maupun private sector, strategi kita public private and people partnership," ujar Sumarsono.

Dalam skala nasional, kata Sumarsono, investasi swasta mencapai 70 persen, sedangkan pemerintah hanya 30 persen.

Artinya, semakin banyak pihak swasta yang terlibat dalam proses pembangunan justru semakin bagus.

Melalui akun Twitter miliknya, @fahrihamzah, Fahri mempermasalahkan Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang tidak menggunakan APBD DKI dalam pembangunan fasilitas publik.

Ia mengkritik Ahok yang lebih banyak menggunakan program CSR perusahaan. Fahri mengkritik penerimaan CSR yang tanpa melalui proses di DPRD DKI.

Fahri juga berpendapat, sumbangan di luar APBD itu harus dimasukan terlebih dahulu ke APBD DKI.

Sementara itu, Sumarsono mengatakan bahwa sumbangan dari perusahaan pada umumnya memang dilaporkan belakangan.

"Kalau CSR bagaimana (dibahas dengan DPRD)? Wong sumbangan, dilaporkan belakangan. Maka tiap tahun kepala daerah akan membuat laporan keterangan pertanggungjawaban ke DPRD. Dilaporkan lengkap sekali apa yang dilakukan tiap tahun," ujar Sumarsono.

"Orang misalnya mau nyumbang beras 100 kilogram masa lapor dulu ke DPRD?" kata Sumarsono.

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi yang memelopori sistem pembangunan tanpa menggunakan APBD ini.

(Baca juga: Ahok Akan Carikan "CSR" untuk Pembangunan Kompleks Makam Mbah Priok)

Dia mengakui, proses pencatatan ke depan harus lebih baik. Namun, menurut Sumarsono, secara umum menerima sumber pembiayaan dari swasta seperti CSR adalah hal baik.

"Menggunakan APBD kan tahu sendiri bagaimana administrasinya. Padahal perkembangan sangat dinamis dan harus cepat direspons. Orang mau bantu bangun kok enggak boleh," ujar Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com