Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ceritakan Tugas Khususnya yang Didelegasikan Ahok

Kompas.com - 02/04/2017, 22:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Djarot Saiful Hidayat, ditanya tentang program orisinal miliknya oleh Rosiana Silalahi dalam program Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta di Kompas TV yang dilaksanakan di Djakarta Theater, Jalan Wahid Hasyim, Minggu (2/4/2017).

Baca juga: Anies dan Sandiaga Tak Hadir di Acara Debat Kompas TV

Djarot menjawab bahwa ia punya tugas khusus dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, gubernur non-aktif DKI Jakarta yang juga pasangan calonnya dalam Pilkada DKI 2017.

"Saya ditugaskan khusus oleh Pak Basuki untuk masuk ke sektor ekonomi kerakyatan, misalnya pasar tradisional," kata Djarot.

Djarot mengatakan, dulu pasar tradisional dibangun dan kiosnya dijual oleh swasta sehingga, jual beli kios tidak terpantau dan bisa dibeli oleh yang bukan pedagang. Kini, pasar-pasar harus dibangun oleh pemerintah agar kepemilikan kios terpantau. Mereka yang memiliki kios sudah pasti berdagang di pasar itu.

"Kami integrasikan juga dengan permukiman dan bioskop di situ sehingga ramai," ujar Djarot.

Pasar terintegrasi rusun di Jakarta sudah dibangun, salah satunya adalah Pasar Rumput. Djarot mengatakan para pedagang merupakan tulang punggung ekonomi Jakarta di sektor informal.

"Ada inflasi apapun yang kuat sektor informal ini. Maka ini salah satu tugas dari Pak Basuki ke saya untuk menata mereka," ujar Djarot.

Rosiana Silalahi bertanya pasar mana yang bisa menjadi contoh nyata pekerjaan Ahok dan Djarot. Djarot menyebut Pasar Blok S dan Pasar Kramat Jati yang menjadi contoh.

Ahok menyebutkan beberapa pasar lain yang juga sudah bagus. "Pasar Bungur, Pasar Nangka juga bagus," ujar Ahok.

Dalam acara itu, ia mengatakan hal yang belum bisa dikendalikan Pemprov DKI di sektor ekonomi adalah harga cabai dan bawang. Namun, Ahok berjanji akan meningkatkan ekonomi Jakarta ketika dia terpilih kembali.

Salah satunya dengan program usaha dengan sistem bagi hasil 80:20. "Kami jamin ekonomi akan naik apalagi ada pola kami 80:20," kata Ahok.

Kompas TV Ketua Dewan Pakar Agus-Sylvi Dukung Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com