Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa KH Hasyim Asyari Dipilih Jadi Nama Masjid Raya Jakarta?

Kompas.com - 03/04/2017, 19:54 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Nama KH Hasyim Asyari dipilih menjadi nama masjid raya Jakarta di Daan Mogot, Jakarta Barat. Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Hendra Hidayat mengatakan, nama KH Hasyim Asyari sudah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dijadikan nama masjid raya tersebut.

"Pemilihan nama KH Hasyim Asyari yang kami usulkan ke Presiden ini karena dia pahlawan nasional. Saat pemilihan nama ada beberapa nama yang kami pertimbangkan dan mengerucut ke satu nama itu," ujar Hendra, di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/4/2017).

(baca: Gus Sholah: Terima Kasih KH Hasyim Asyari Dijadikan Nama Masjid Raya)

Hendra menuturkan, nama KH Hasyim Asyari dinilai memiliki ketokohan paling kuat dibandingkan nama tokoh lain yang diusulkan. Selain itu, pemilihan nama KH Hasyim Asyari juga karena akses menuju masjid raya memiliki nama yang sama, yaitu Jalan KH Hasyim Asyari.

"Jadi itu menjadi satu kesatuan," ujar Hendra.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Arifin mengatakan, masjid raya itu akan menjadi kebanggaan warga Jakarta. Arifin mengatakan masjid tersebut diinisiasi pertama kali oleh Joko Widodo sewaktu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Masjid ini bisa kita lihat akan memakai ornamen Betawi. Pekerjaannya akan selesai dan tinggal rencana peresmian saja. Sudah dapat izin juga untuk menjadi Masjid Raya Hasyim Asyari," ujar Hendra.

(baca: Djarot Undang Keluarga Besar KH Hasyim Asyari ke Peresmian Masjid Raya)

Masjid tersebut dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar dengan luas bangunan 16.985,43 meter persegi. Masjid itu memiliki dua lantai dan satu mezzanine dengan daya tampung diperkirakan mencapai 12.500 jemaah.

Rencananya, masjid tersebut akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada April 2017.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com