Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Semua Umat Harus Kita Hormati

Kompas.com - 04/04/2017, 09:13 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai persatuan di Indonesia terancam. Ancaman persatuan itu sudah muncul sejak pertama kali Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya.

"Dari awal lahirnya republik, negara kita selalu terancam. Bahwa konsep bangsa Indonesia tidak disukai banyak negara di sekitar kita," ujar Prabowo di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017) malam.

Prabowo menjelaskan, ekonomi Indonesia makin hari makin terancam. Menurut dia, sumber daya di Indonesia banyak dikeruk oleh bangsa lain.

"Jadi persatuan kita memang menurut saya terancam, dengan cara... ya anda lebih tahu lah," ucap dia.

Baca: Prabowo Akan Lengserkan Anies-Sandi jika Terbukti Korupsi

Prabowo menjelaskan, Gerindra sangat berkomitmen menjaga persatuan di Indonesia. Salah satu bentuk konkretnya adalah pernah mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2012 lalu.

"Jadi untuk apa kita buktikan lagi? Kita adalah partai kebangsaan, kita adalah partai lintas suku, lintas agama. Keluarga saya juga banyak kristen, jadi yang bikin SARA itu siapa?" kata Prabowo.

Prabowo mengimbau agar masyarakat di Indonesia bersama-sama menjaga persatuan. Ia meminta agar warga jangan mudah terprovokasi.

"Semua umat harus kita hormati, semua suku harus kita hormati, semua ras harus kita hormati. Saya kira itu. Jangan mentang-mentang punya uang, kita bisa beli semua. Itu tidak baik, itu membikin rakyat sedih. Membikin rakyat sakit hati. Ini imbauan, nanti dibilang makar lagi," ujarnya.

Kompas TV Prabowo: Bela Rakyat Tak Bisa Disebut Makar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com