Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip OK-OCE Mart Besutan Anies-Sandiaga

Kompas.com - 07/04/2017, 09:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Dengan uang tersebut masyarakat sudah mendapatkan satu unit pendingin ruangan, enam titik lampu LED, lima buah rak barang, satu unit meja kasir, satu unit exhaust, satu unit freezer es krim, satu unit kulkas, hingga satu unit signed.

Kemudian, mendapat satu set mesin kasir beserta software-nya, lantai keramik, dinding, plafon dengan peredam, pintu kaca sliding termasum kaca film, barang dagangan dan ongkos kirim.

"Jadi kontainer itu sudah lengkap, sudah dimodifikasi termasuk barang dagangannya," ucap dia.

Adapun syarat jika ingin memiliki OK-OCE Mart adalah memiliki lahan, memiliki domisili, memiliki Surat Keterangan Usaha dari pihak kelurahan, NPWP, menandatangani akte kemitraan di notaris dan investasi sebesar Rp 200 juta.

Lilies menjelaskan, pemilik OK-OCE Mart diwajibkan membeli barang dagangannya di distributor mother store 212. Selain itu, harga produk tersebut tidak boleh lebih mahal dari yang ditentukan oleh pihak pengelola.

"Harga itu connect (tersambung) ke server kita. Kalau pakai server sendiri mungkin bisa diotak-atik, tapi kalau pakai server kita tidak bisa," kata Lilies.

Lilies mengklaim, barang dagangan yang dijual di OK-OCE Mart lebih murah daripada minimarket lainnya. Menurut dia, OK-OCE Mart memiliki moto, murah harganya, bahagia pelanggannya.

Ia mengatakan, dengan harga yang lebih murah diharapkan dapat menarik pembeli. Sehingga, perputaran barang di minimarket tersebut akan cepat meski keuntungannya tidak sebanyak toko lainnya.

Lilies mencontohkan, jika di toko lain menjual harga minyak goreng berisi dua liter dijual Rp 27.000, di OK-OCE Mart hanya dijual seharga Rp 25.000.

"Kita baru buka tanggal 1 April 2017, Alhamdulillah omset kita perhari sudah 3 Juta," ujarnya.

Lilies berharap kedepannya produk yang dijual di minimarket tersebut merupakan produk dari pegiat usaha yang mengikuti program OK-OCE. Diharapkan, minimarket tersebut menjadi wadah bagi pengusaha binaan program OK-OCE untuk menjual produk-produknya.

Namun, sejauh ini, kata Lilies produk OK-OCE baru sebesar 30 persen yang dijual di toko tersebut. Menurut Lilies, OK-OCE Mart baru satu yang berdiri di Jakarta. Rencananya, akan ada minimal satu OK-OCE Mart di tiap kecamatan di Jakarta.

"Tapi mungkin sebentar lagi ada tiga di Jakarta Utara, tapi masih dalam proses," ucap dia.

Tak hanya menghasilkan wirausaha baru, OK-OCE Mart ini diharapkan dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Pasalnya, pegawai minimarket tersebut akan diprioritaskan yang memiliki domisili di lingkungan tempat berdirinya OK-OCE Mart.

Lilies menilai OK-OCE Mart tidak akan merusak pangsa pasar toko klontong lainnya. Dia telah menyiapkan konsep tersendiri agar tidak merusak toko milik warga yang berdekatan dengan OK-OCE Mart.

"Warung bisa beli di kita barang dagangannya. Jika buat dijual lagi kita kasih id card khusus. Misalnya, gula pasir kalau kita jual ke pengguna Rp 12.500. Nah kalau untuk dijual kembali kita jualnya Rp 11.000," kata Lilies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com