Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politicawave: 51 Persen Netizen Bicarakan Anies-Sandi Saat Debat

Kompas.com - 13/04/2017, 11:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dibicarakan sebanyak 51 persen netizen saat pelaksanaan debat kandidat putaran kedua Pilkada DKI, Rabu (12/4/2017) malam.

Hasil itu didapatkan dari pantauan PoliticaWave di media sosial. Kemudian pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dibicarakan oleh 49 persen netizen.

"Namun pasangan Ahok-Djarot lebih mendapat apresiasi netizen dalam bentuk sentimen positif sebesar 64 persen dan 36 persen negatif. Sementara pasangan Anies-Sandi mendapat respons positif sebesar 59 persen dan 41 persen negatif," kata Founder dan CEO Media Wave Group, Yose Rizal, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (13/4/2017).

Selain itu, PoliticaWave juga merekam percakapan netizen pada setiap segmen. Pada segmen pertama, ada 64,6 persen netizen yang membicarakan Ahok-Djarot dengan 64 persen sentimen positif dan 36 persen sentimen negatif.

Perbincangan yang positif mengenai tanggung jawab APBD DKI untuk masyarakat dan transparansi belanja APBD DKI. Sentimen negatifnya, sindiran agar berkomunikasi lebih baik dengan DPRD DKI Jakarta.

Masih pada segmen yang sama, sebanyak 35,4 persen netizen membicarakan Anies-Sandi, dengan 57 persen sentimen positif dan 43 persen sentimen negatif.

Pembicaraan positif terkait rencana melakukan transparansi APBD dan mengedepankan perundingan dengan DPRD DKI. Sentimen negatifnya, mengkritik gaya penyampaian Anies.

Pada segmen kedua, 49,86 persen netizen membicarakan Ahok-Djarot. Dengan pembicaraan sentimen positif sebesar 73 persen dan sentimen negatif sebesar 27 persen.

Sentimen positifnya terkait pengaktifan PKK untuk penyuluhan kesehatan, program bagi hasil 80:20 untuk usaha kecil, program ketuk pintu layani dengan hati, dan mendorong pelaku usaha membuka rekening di Bank DKI. Sentimen negatifnya, saat Djarot menyindir atau memprovokasi program lawan.

(baca: Penerjemah Bahasa Isyarat dalam Debat Pilkada DKI, Kerja Total Demi Suara Penyandang Tuna Rungu)

Kemudian, Anies-Sandi dibicarakan oleh 50,14 persen netizen dengan 61 persen sentimen positif dan 39 persen sentimen negatif. Sentimen positifnya karena akan merekrut tenaga medis untuk keliling kampung program OK O-Care, program OK O-Mart untuk kemudahan usaha, dan telah ada 12.000 peserta OK OCE.

Sentimen negatifnya terkait keraguan untuk dapat merealisasikan program kesehatan dan anggaran dana dianggap terlalu besar.

Pada segmen ketiga, Ahok-Djarot dibicarakan 52,77 persen netizen. Sebanyak 74 persen membicarakan sentimen positif dan 26 persen sentimen negatif. Sentimen positifnya membicarakan e-ticketing transportasi umum, produksi bus lokal, kios di rusun, dan rusun untuk nelayan.

Sentimen negatifnya saat Anies mengkritik integrasi transportasi era Ahok, kisruh kontraktor pembangunan rusun, sindiran tidak memimpin dengan hati, dan penolakan terhadap reklamasi.

Adapun 47,23 persen netizen membicarakan Anies-Sandi. Sebanyak 64 persen sentimen positif dan 36 persen sentimen negatif.

Halaman:


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com