Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengemudi Ojek "Online" yang Terluka Saat Bantu Korban Penodongan di Angkot

Kompas.com - 13/04/2017, 22:49 WIB
Dea Andriani

Penulis

Meskipun jarak lokasi kejadian dan rumah sakit terpantau dekat, saat itu kondisi lalu lintas masih padat karena merupakan jam pulang kerja sehingga perjalanan Agus ke rumah sakit agak terhambat dan baru sampai sekitar 15 menit.

Saat sampai di rumah sakit, Agus menceritakan bahwa ibu jarinya sudah mati rasa. Melihat lukanya yang cukup dalam, pihak rumah sakit pun mengharuskan tindakan operasi dan Agus juga dirujuk ke rumah sakit lain, yakni ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Malam itu juga Agus dipindahkan ke RSCM dan sampai sekitar pukul 23.30 WIB. Saran pihak RSCM pun serupa, yakni perlu dilakukan operasi karena saraf tendon tangan kirinya sudah terputus.

Kesulitan biaya

Namun, hal tersebut ia pikirkan berulang-ulang mengingat biaya yang disebutkan bisa mencapai Rp 30 juta sehingga Agus masih diberi tindakan awal yaitu dijahit sementara.

Adapun saraf tendon adalah jaringan yang menghubungkan antara otot dan tulang yang apabila terputus masih bisa disambung kembali dengan cara pembedahan atau operasi.

Agus yang saat itu sudah ditemani istrinya, sempat kebingungan untuk menyetujui tindakan operasi.

Namun, tak lama kemudian pihak Satgas PT Gojek Indonesia, Tatang, mendatangi Agus dan memberitahukan bahwa seluruh biaya akan ditanggung oleh pihak kantor.

Agus pun sempat tidak percaya karena nominalnya yang sampai berpuluh-puluh juta. “Tapi akhirnya saya dikasih lihat japri (chatting) Pak Tatang (dengan pihak kantor) baru saya sama istri lega dan mau operasi besoknya,” ujar Agus.

(Baca juga: Pengemudi Ojek "Online" Terluka Saat Bantu Korban Penodongan di Angkot)

Pada Senin keesokkan harinya, ia dioperasi selama kurang lebih 2,5 jam. Agus yang baru pertama kali dirawat di rumah sakit itu pun sempat disanjung oleh dokter karena memilih untuk dibius lokal saja.

Ia mengaku tidak merasa takut karena sedari awal niatnya untuk menolong tersebut baik, sehingga ia yakin bahwa ia mampu melewati operasi tersebut dengan baik.

Agus diperbolehkan pulang pada Rabu (12/4/2017) untuk kemudian dilanjutkan dengan rawat jalan.

Seluruh biaya yang dihabiskan selama Agus di RSCM adalah sekitar Rp 20 juta. Ia juga mengaku bahwa pembiayaan rawat jalan nantinya pun ditanggung oleh pihak kantor dengan sistem reimburse.

“Kalau sudah empat hari disuruh coba gerakin (ibu jari) sedikit-dikit, tapi kalau sekarang belum bisa katanya (dokter) memang perlu waktu untuk menyatu dengan saraf aslinya,” ujar Agus.

Tak bisa bekerja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com