Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2017, 12:40 WIB
|
EditorFidel Ali

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, Cucu Koswala mengatakan penjemputan 13 TKI ilegal dengan pesawat jet carteran di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk dipekerjakan di Malaysia merupakan modus baru.

Hasil pemeriksaan, Cucu mengatakan pesawat jet carteran itu berasal dari Malaysia dan disebut milik seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit.

"Ini gunakan pesawat pribadi, pesawat jet yang dikirim dari Malaysia. Ini modus pertama kali," kata Cucu, kepada awak media pada jumpa pers di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, di Buncit, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017).

Belasan TKI asal Palembang dan Blitar itu, lanjut Cucu, dijemput dua orang warga negara Malaysia yang bekerja sama dengan sejumlah warga Indonesia. Dua WN Malaysia yang menjemput kini diperiksa pihak imigrasi untuk diketahui perannya, apakah ada sindikat perdagangan orang di belakangnya.

"Dua orang Malaysia itu kita perdalam untuk diketahui peran yang dilakukan sebagai apa, sebagai penjemput atau perekrut," ujar Cucu.

Sejauh ini peran kedua WN Malaysia itu yang diketahui membagi tugas, masing-masing menjemput TKI ini di Palembang dan Blitar. Dari pengakuan kedua WN Malaysia itu baru sekali melakukan hal ini.

Namun, pihak imigrasi masih melakukan pendalaman karena dari paspor keduanya sudah beberapa kali ke Indonesia.

"Menurut keterangan yang bersangkutan baru pertama. Tapi dari paspor dari 2015 sudah berapa kali ke sini. Tapi kita enggak tahu apakah cuma datang atau bagaimana," ujar Cucu.

Menurut Cucu, jika ditemukan melakukan tindak pidana, kedua WN Malaysia itu terancam diajukan ke pengadilan atau dideportasi.

Baca: TKI Ilegal Diamankan di Halim Sebelum ke Malaysia dengan Pesawat Jet Carteran

Sebelumnya, belasan TKI ilegal yang hendak terbang ke Malaysia dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menumpang pesawat jet carteran diamankan pihak Imigrasi.

Cucu mengatakan, saat diperiksa para TKI ini ternyata tidak mengurus prosedur keberangkatan dengan benar.

Mereka dijanjikan dapat bekerja di perusahaan bidang perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan masjid di Malaysia. Para TKI ini 12 orang di antaranya laki-laki, hanya satu yang perempuan. Mereka semua adalah lulusan SMA.

Kompas TV 71 Warga Negara Indonesia yang menjadi tenaga kerja ilegal di Malaysia ditangkap aparat Polda Kepulauan Riau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ganti 'Set Handle' Pintu Ruang Rapat Apartemen The Mansion, Plt Pengurus Dilaporkan ke Polisi

Ganti "Set Handle" Pintu Ruang Rapat Apartemen The Mansion, Plt Pengurus Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Masalah Baru Usai Protes Penghuni soal 'Blackout' di Apartemen The Mansion, Muncul Dualisme Kepengurusan

Masalah Baru Usai Protes Penghuni soal "Blackout" di Apartemen The Mansion, Muncul Dualisme Kepengurusan

Megapolitan
Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit, 22 Mobil Pemadam Datang ke Lokasi

Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit, 22 Mobil Pemadam Datang ke Lokasi

Megapolitan
Bersebelahan dengan TPS Pasar Kemiri Muka, Warung Makanan Dikerubungi Belatung

Bersebelahan dengan TPS Pasar Kemiri Muka, Warung Makanan Dikerubungi Belatung

Megapolitan
Besok, DPRD DKI Gelar Paripurna Pengambilan Sumpah Pengganti M Taufik

Besok, DPRD DKI Gelar Paripurna Pengambilan Sumpah Pengganti M Taufik

Megapolitan
Saat Penjualan Tiket Formula E di Bawah Harapan Co-Founder: Ekspektasi 120.000, Realita 40.000

Saat Penjualan Tiket Formula E di Bawah Harapan Co-Founder: Ekspektasi 120.000, Realita 40.000

Megapolitan
Kader Gerindra Bastian P Simanjuntak Jadi Pengganti Almarhum M Taufik di DPRD DKI

Kader Gerindra Bastian P Simanjuntak Jadi Pengganti Almarhum M Taufik di DPRD DKI

Megapolitan
Fakta Oknum Sekuriti Bobol Rumah Warga Kalideres, dalam Pengaruh Miras dan Bawa Kabur Rp 90 Juta

Fakta Oknum Sekuriti Bobol Rumah Warga Kalideres, dalam Pengaruh Miras dan Bawa Kabur Rp 90 Juta

Megapolitan
Tidak Kuat Menanjak, Truk Bemuatan Puing Terguling di Ciputat

Tidak Kuat Menanjak, Truk Bemuatan Puing Terguling di Ciputat

Megapolitan
2 Warga Apartemen The Mansion Dilaporkan Cemarkan Nama Baik padahal Tak Komplain 'Blackout' lewat Medsos

2 Warga Apartemen The Mansion Dilaporkan Cemarkan Nama Baik padahal Tak Komplain "Blackout" lewat Medsos

Megapolitan
Sebanyak 12 Kg Sabu Malaysia Diselundupkan Lewat Mangkuk, Rencananya Diedarkan di NTB dan Bali

Sebanyak 12 Kg Sabu Malaysia Diselundupkan Lewat Mangkuk, Rencananya Diedarkan di NTB dan Bali

Megapolitan
Ungkap Kendala Lamanya Penyaluran KJP dan KJMU, Kadisdik: Harus Siapkan Ratusan Ribu Buku Tabungan

Ungkap Kendala Lamanya Penyaluran KJP dan KJMU, Kadisdik: Harus Siapkan Ratusan Ribu Buku Tabungan

Megapolitan
20 Kali Beraksi, Sejoli Pencuri Ditangkap Usai Gasak 60 Gram Emas Batangan di Pondok Gede

20 Kali Beraksi, Sejoli Pencuri Ditangkap Usai Gasak 60 Gram Emas Batangan di Pondok Gede

Megapolitan
Penyelundupan Narkoba Lewat Paket Mangkuk, Ternyata Dikendalikan Narapidana di Batam

Penyelundupan Narkoba Lewat Paket Mangkuk, Ternyata Dikendalikan Narapidana di Batam

Megapolitan
10 Bayi Dibuang di Kabupaten Bekasi pada 2023, Ada yang di Toilet Perusahaan dan Swalayan

10 Bayi Dibuang di Kabupaten Bekasi pada 2023, Ada yang di Toilet Perusahaan dan Swalayan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com