JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, Cucu Koswala mengatakan penjemputan 13 TKI ilegal dengan pesawat jet carteran di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk dipekerjakan di Malaysia merupakan modus baru.
Hasil pemeriksaan, Cucu mengatakan pesawat jet carteran itu berasal dari Malaysia dan disebut milik seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit.
"Ini gunakan pesawat pribadi, pesawat jet yang dikirim dari Malaysia. Ini modus pertama kali," kata Cucu, kepada awak media pada jumpa pers di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, di Buncit, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017).
Belasan TKI asal Palembang dan Blitar itu, lanjut Cucu, dijemput dua orang warga negara Malaysia yang bekerja sama dengan sejumlah warga Indonesia. Dua WN Malaysia yang menjemput kini diperiksa pihak imigrasi untuk diketahui perannya, apakah ada sindikat perdagangan orang di belakangnya.
"Dua orang Malaysia itu kita perdalam untuk diketahui peran yang dilakukan sebagai apa, sebagai penjemput atau perekrut," ujar Cucu.
Sejauh ini peran kedua WN Malaysia itu yang diketahui membagi tugas, masing-masing menjemput TKI ini di Palembang dan Blitar. Dari pengakuan kedua WN Malaysia itu baru sekali melakukan hal ini.
Namun, pihak imigrasi masih melakukan pendalaman karena dari paspor keduanya sudah beberapa kali ke Indonesia.
"Menurut keterangan yang bersangkutan baru pertama. Tapi dari paspor dari 2015 sudah berapa kali ke sini. Tapi kita enggak tahu apakah cuma datang atau bagaimana," ujar Cucu.
Menurut Cucu, jika ditemukan melakukan tindak pidana, kedua WN Malaysia itu terancam diajukan ke pengadilan atau dideportasi.
Baca: TKI Ilegal Diamankan di Halim Sebelum ke Malaysia dengan Pesawat Jet Carteran
Sebelumnya, belasan TKI ilegal yang hendak terbang ke Malaysia dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menumpang pesawat jet carteran diamankan pihak Imigrasi.
Cucu mengatakan, saat diperiksa para TKI ini ternyata tidak mengurus prosedur keberangkatan dengan benar.
Mereka dijanjikan dapat bekerja di perusahaan bidang perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan masjid di Malaysia. Para TKI ini 12 orang di antaranya laki-laki, hanya satu yang perempuan. Mereka semua adalah lulusan SMA.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.