Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erwin Aksa Jelaskan Alasan Pinjamkan Anies Helikopter untuk Temui Ahok

Kompas.com - 23/04/2017, 21:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Politisi Partai Golkar Erwin Aksa menyampaikan alasan mengapa ia meminjamkan sebuah helikopter kepada calon gubernur DKI Anies Baswedan

Helikopter itu digunakan Anies untuk menemui Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama di Balai Kota Kamis (21/4/2017) kemarin.

Erwin mengatakan, helikopter itu dipinjamkan agar Anies tepat waktu untuk menemui Ahok di Balai Kota.

Saat itu, Erwin mengetahui bahwa Anies dan Ahok memiliki jadwal yang padat. Untuk memudahkan pertemuan, akhirnya Erwin meminjamkan helikopter tersebut.

"Kami memang ingin datang lebih cepat dan tepat waktu. Nah pada saat itu karena waktunya sangat sedikit dan Pak Aniesnya juga ada acara ya tidak ada cara lain harus menggunakan moda helikopter," ujar Erwin saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).

Baca: Anies Naik Helikopter untuk Temui Ahok di Balai Kota

Erwin mengatakan, tidak ada niatan dari Anies untuk "gaya-gayaan" menggunakan helikopter untuk menemui Ahok.

Erwin menilai, jika Anies tak tepat waktu menemui Ahok, maka rekonsiliasi yang direncanakan oleh Anies sulit untuk terlaksana.

Adapun saat pertemuan Anies dan Ahok, Ahok dijadwalkan untuk mengikuti sidang lanjutan kasus penodaan agama sekitar pukul 09.00 WIB. Anies tiba di Balai Kota pukul 07.45 WIB.

"Kalau enggak cepat Pak Ahoknya pergi, esensi rekonsiliasinya tidak terjadi begitu karena setelah itu terjadi kan semua orang merasa bahwa Jakarta ini kan ternyata pilkadanya damai, pilkadanya jujur, pilkadanya bisa diterima semua pihak," ujar Erwin.

Anies sebelumnya mengaku, dia dipinjamkan helikopter oleh Erwin Aksa saat hendak menemui Ahok.

Baca: Kata Sandiaga soal Anies Naik Helikopter untuk Temui Ahok

Menurut Anies, ia menghormati waktu yang disediakan Ahok, yaitu pukul 07.45 WIB pada Kamis kemarin untuk bertemu dirinya di Balai Kota.

Anies mengejar waktu itu karena sebelum menemui Ahok, ia ada kegiatan lain. Tidak disebutkan apa kegiatan lain yang dimaksudkan Anies. Ahok pun pagi itu harus menjalani sidang tuntutan kasus dugaan penodaan agama. 

Pertemuan antara Anies dan Ahok untuk membahas mengenai program kerja Pemprov DKI Jakarta 2018 dan rekonsilitasi antar pendukung Anies dan Ahok.

Kompas TV Ahok dan Anies Bertemu di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com