Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai 1.000 Karangan Bunga, PNS Kesulitan Kirim Ucapan Terimakasih

Kompas.com - 26/04/2017, 11:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Jumat, (21/4/2017), kiriman karangan bunga mulai berdatangan di Balai Kota. Jumlahnya semakin hari semakin banyak. Hari ini, Rabu (26/4/2017), area terbuka Balai Kota DKI bahkan sudah tidak mampu lagi menampung karangan bunga itu.

Akhirnya, karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat itu diletakkan di sepanjang trotoar dan juga di taman Jalan Medan Merdeka Selatan. Sebenarnya, berapa jumlah semua karangan bunga itu?

Staf di pos sekretarian gubernur, Marwan, mengatakan sebenarnya belum ada data tetap terkait jumlah karangan bunga itu. Sebab, sampai saat ini karangan bunga masib terus bertambah.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat tertata di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4/2017). Karangan bunga tersebut berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot terutama pascapilkada DKI 2017.
"Tapi hari pertama itu setelah kami rekap, ada 250. Itu sampai pukul 17.00 WIB. Nah malamnya kan banyak yang datang lagi tuh, itu belum dihitung," ujar Marwan.

Dalam rentang waktu pukul 06.00 WIB hingga 11.00 WIB, kata Marwan, dia sudah menerima sekitar 250 tambahan karangan bunga.

"Katakanlah yang malam itu 250 juga, berarti karangan bunganya sudah 750," ujar Marwan.

Marwan memastikan jumlah karangan bunga justru lebih banyak dari perkiraannya. Sebab, beberapa tukang bunga ada yang menyerahkan tanda terima ke pos penjaga yang ada di gerbang Balai Kota. Tanda terima yang ada di pos penjaga belum sempat dihitung.

"Kalau sudah dihitung semua, bisa 1.000 nih. Tapi kita belum sempat hitung karena datang terus bunganya," ujar Marwan.

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat tertata di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4/2017). Karangan bunga tersebut berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot terutama pascapilkada DKI 2017.
Baca: Karangan Bunga Penyemangat Ahok-Djarot...

Marwan mengatakan kebanyakan mereka yang mengirimkan bunga menggunakan atas nama pribadi. Ada juga yang mengatasnamakan komunitas atau kelompok arisan.

Awalnya, kata Marwan, Ahok memintanya untuk mencatat pengirim karangan bunga itu agar bisa dikirimkan ucapan terima kasih.

"Tapi kalau sudah begini ya bingung juga, sudah banyak banget," ujar Marwan.

Baca: Netizen Berlomba-lomba Gombalin Ahok di Twitter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com