Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dari Toko yang Kebanjiran Order Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Kompas.com - 27/04/2017, 17:18 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Karangan bunga untuk Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat terus berdatangan ke Balai Kota DKI Jakarta dalam beberapa hari ini.

Bahkan, halaman Balai Kota tidak cukup menampung karena banyaknya karangan bunga itu. Pada Kamis (27/4/2017), sebagian karangan bunga itu mulai dipindah ke kawasan Monumen Nasional (Monas).

Salah satu toko yang mengerjakan banyak pesanan karangan bunga untuk Ahok-Djarot adalah toko bunga Krekot.

Toko bunga yang terletak di Jalan Sukarjo Wiryopranoto, Jakarta Barat, itu mengaku mulai mengantarkan pesanan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota sejak Selasa (25/4/2017).

Sejak Selasa itu, setiap harinya, toko bunga yang sudah berdiri sejak sekitar 1940 tersebut bisa mengantar hingga 10 karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota.

"Sampai hari ini sudah ada 30 karangan bunga untuk Pak Ahok dan Pak Djarot yang pesan di kami," ujar Boby, pekerja di toko bunga Krekot kepada Kompas.com, Kamis (27/4/2017).

(baca: Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Mulai Dipindah ke Monas)

Menurut Boby, pesanan tersebut tidak semuanya berbentuk bunga papan. Ada juga konsumen yang memesan bucket bunga.

"Biasanya kalau yang patungan belinya bunga papan, tapi yang perorangan biasanya bucket atau standing flowers," ucap dia.

Boby mengaku sedikit kewalahan memenuhi pesanan pelanggan. Sebab, ada beberapa pelanggan yang memesan secara mendadak. Oleh karena itu, ada beberapa pesanan yang terpaksa ditolak.

"Pesennya jam 09.00 pagi, minta dianter ke Balai Kota jam 10.00 pagi. Bikin bunga kan tidak seperti main sulap," kata dia.

Boby menuturkan, untuk merangkai satu bunga papan berukuran 2x1,5 meter memerlukan waktu sekitar tiga jam dan belum termasuk waktu pengirimannya.

"Kami enggak mau aji mumpung, masyarakat lagi demam kirim bunga ke Balai Kota terus kami buatnya secukupnya. Kami tidak begitu," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pesanan bunga untuk Ahok-Djarot tak hanya dari warga Jakarta, tapi ada juga pesanan melalui telepon dari warga di luar Pulau Jawa.

Umumnya, kata Boby, warga dari luar Jakarta memesan bunga untuk Ahok-Djarot melalui telepon. Menurut Boby, ada juga warga dari luar Jakarta yang datang langsung ke toko Krekot dan memesan bunga untuk dikirimkan kepada Ahok-Djarot.

"Kemarin ada yang lucu, kurir lagi masukin bunga ke mobil, nah tiba-tiba ada bapak-bapak yang bawa motor lihat dan ikutan pesan," ucap Boby.


(baca: Ketika Balai Kota Jadi Lokasi Wisata Malam karena Karangan Bunga)

Boby mengatakan, pemesan bunga membuat sendiri pesan yang ingin disampaikan melalui karangan bunga. Mayoritas isi pesannya adalah ucapan terima kasih dan dukungan untuk Ahok-Djarot.

"Ada yang pakai bahasa Jawa sampai bahasa Jerman. Saya aja enggak ngerti artinya he-he-he. Ada juga yang lebay seperti gagal move on gara-gara Ahok-Djarot kalah," ucap Boby.

Boby menyampaikan, para pemesan rata-rata mengirim bunga untuk menunjukkan rasa simpati kepada Ahok-Djarot. Bahkan, kata Boby, ada pengirim bunga yang tak ingin dituliskan namanya.

"Mereka bilang Pak Ahok ini langka, makanya mereka bersimpati," tutur dia.

(baca: Setelah Balai Kota Kebanjiran Karangan Bunga)

Boby yang sudah lima tahun bekerja di toko bunga Krekot itu bersyukur atas fenomena banyaknya karangan bunga untuk Ahok-Djarot.

Menurut dia, banjir pesanan bunga seperti ini sangat langka terjadi.

"Konsumen lebih meningkat. Yang tadinya ibu-ibu pelit beli kembang sekarang pada beli. Rata-rata belinya pada patungan," seloroh Bobby.

Toko bunga Krekot menjual bunga papan dengan harga yang bervariasi. Untuk karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota umumnya dihargai mulai Rp 750.000 hingga Rp 3 juta.

Kompas TV Banyak warga yang datang bukan untuk mengadu, tapi sekadar bertemu DKI 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com