"Menurut saya, logikanya tidak mungkin ini rekayasa. Bagaimana satu orang bisa mengatur ekspresi, ucapan yang beragam, kreativitas ini?" kata Hamdi kepada Kompas.com, Jumat (28/4/2017).
Hamdi mengatakan, ada efek menular ketika karangan bunga terus berdatangan, hingga kini jumlahnya hampir mencapai 3000 karangan bunga. Perasaan sedih, prihatin, atau pun simpati dapat menjalar dari satu orang ke orang lain.
Kepemimpinan Ahok, lanjut Hamdi, dinilai berkesan oleh para pengirim bunga maupun membeludaknya warga yang datang ke Balai Kota. Kesedihan dan tangisan warga di Balai Kota kembali mematahkan anggapan pengiriman karangan bunga adalah rekayasa.
Bunga adalah bentuk kasih sayang dan kata-kata di dalam karangan bunga menjadi ungkapan perasaan yang barangkali terpendam selama ini.
Menurut Hamdi, pengiriman karangan bunga kepada Ahok-Djarot adalah ekspresi yang disampaikan secara positif. Mereka merasa senang dan puas setelah mengirim karangan bunga dan itu menyehatkan jiwa warga Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.