Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hargai Pemberinya, Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Tak Dibuang

Kompas.com - 28/04/2017, 16:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karangan bunga untuk gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat semakin banyak berdatangan ke Balai Kota DKI Jakarta, hingga Jumat (28/4/2017).

Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Dharmawan menjelaskan, karangan bunga untuk Ahok-Djarot ini tidak akan dibuang.

"Enggak, enggak ada yang dibuang ke tempat sampah, kami benahi terus. Itu belum waktunya dibuang kok," kata Agustino, kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Karangan bunga yang jumlahnya mencapai 4.000 buah itu ditempatkan di selasar, pendopo, halaman, hingga trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan.

 

Baca: Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Sudah Mencapai 4.200

Sebagian karangan bunga sudah dipindah ke pagar sekeliling Monas. Saat ini, Agustino terus berkeliling mengecek karangan bunga.

"Mana berani saya buang-buang (karangan bunga). Orang beli bunga harus dihargai dong, (karangan bunga) jatuh saja kita angkatin lagi," kata Agustino.

Menurut Agustino, sebagian besar karangan bunga yang ada di Balai Kota masih dalam kondisi baik.

Yang terpenting, lanjut dia, tulisan ucapan yang ada di dalam karangan bunga itu masih dapat dilihat secara jelas.

Jika ada karangan bunga yang rusak, Biro Umum akan melaporkannya kepada Ahok untuk mengetahui tindak lanjutnya.

"Prinsipnya, kami kerja optimal. Situasi seperti ini kami enggak bisa duga, tiap hari bisa ribuan orang datang," kata Agustino.

Baca: Baper untuk Ahok-Djarot lewat Karangan Bunga Dinilai Menyehatkan

Kompas TV Beri Dukungan Untuk Ahok, Warga Penuhi Balai Kota

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com