Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Senyum di Wajah Djarot Saat Dilantik Mendagri Gantikan Ahok

Kompas.com - 09/05/2017, 17:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada senyum bahagia di wajah Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ketika menyambut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (9/5/2017).

Sewaktu berjalan bersama Tjahjo ke arah Balai Agung, wajah Djarot begitu datar. Sesekali dia menunduk. Tidak ada senda gurau dengan Tjahjo yang berasal dari partai yang sama dengan dia, PDI-P.

Interaksi keduanya dingin. Tak ada canda yang mengiringi langkah mereka. Di samping Djarot, ada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang dari PDI-P.

Senyum juga tak ada. Padahal, sore ini Tjahjo akan menyerahkan surat tugas kepada Djarot untuk menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Djarot menjadi Plt Gubernur DKI karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

Ketiganya duduk berdampingan di bagian paling depan. Awak media meminta mereka untuk berdiri terlebih dahulu dan berfoto bersama. Biasanya, kesempatan itu sering dijadikan para pejabat untuk menunjukan keakraban dan kekompakan mereka. Biasanya mereka berfoto sambil tersenyum dan bersalaman. Kali ini tidak.

Djarot dan Tjahjo hanya berdiri sekenanya. Djarot duduk lebih dulu dan membiarkan Tjahjo yang masih berdiri untuk difoto awak media. Ekspresinya masih sama. Tanpa senyuman dan kepala yang menunduk.

Serah terima surat tugas berlangsung begitu cepat. Tjahjo dan Djarot melakukan serah terima itu dari atas panggung. Keduanya bersalaman sambil memegang surat tugas tersebut.

Proses singkat itu menandakan Djarot resmi sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta. Kini status Djarot bukan sekadar wakil gubernur. Djarot kini menggantikan posisi Ahok. Namun tetap saja, tak ada senyum di wajah Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com