JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri ESDM Sudirman Said dipilih menjadi ketua tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang telah dibentuk sejak Selasa (9/5/2017) malam.
Terpilihnya Sudirman disebut Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno karena rekam jejaknya di bidang transparansi dan reformasi birokrasi yang sudah teruji.
"Pak Sudirman punya komitmen yang sangat jelas di bidang trasnsparansi dan di reformasi birokrasi dia berpengalaman sebagai birokrat dan menteri," kata Sandiaga di Hotel Pullman Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Menurut Sandi, Sudirman Said adalah sosok dengan kompetensi three in one karena pernah menjadi akademisi, Direktur Utama BUMN Pindad, dan memiliki pengalaman bagus jadi Menteri ESDM.
"Dia juga punya latar belakangnya akuntansi, jadi ini paket sangat lengkap dan kapabel serta profesional karena sangat memiliki passion dan semangat untuk memastikan semua dalam 5-6 bulan sebelum kami dilantik nanti," ucap Sandiaga.
Tim sinkronisasi merupakan satu dari tiga tim yang akan membantu Anies-Sandi sebelum resmi menjabat di DKI Jakarta, Oktober 2017 mendatang.
Adapun tujuh orang lainnya merupakan kumpulan praktisi, akademisi, dan juga ada mantan birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Mereka adalah Edriana Noerdin, Eko Prasojo, Fadjar Pandjaitan, Rikrik Rizkiyana, Marco Kusumawijaya, Mohammad Hanief Arie Setianto, dan Untoro Hariadi.
Baca: Anies Bentuk Tim Pengarah, Pakar, dan Sinkronisasi, Apa Bedanya?
Edriana merupakan seseorang yang berpengalaman dalam hal gender specialist di sejumlah organisasi internasional. Dia juga kerap membantu merumuskan program pengentasan kemiskinan yang berpihak pada perempuan.
Kemudian, Eko yang adalah Guru Besar dan Dekan Fakultas Administrasi Universitas Indonesia sekaligus mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2011-2013.
Eko juga tercatat berkutat di sejumlah organisasi yang berkaitan dengan administrasi publik dan birokrasi nasional.
Berikutnya, mantan Sekretaris Daerah DKI Jakarta 2010-2013 Fadjar Pandjaitan. Fadjar juga tercatat memiliki sejumlah pengalaman di lingkungan pemerintah daerah, dengan menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Barat (2004-2008) dan Asisten Sekda DKI Jakarta Bidang Pemerintahan (2008-2010).
Baca: Anies: Ada Orang yang Mengaku Tim Sinkronisasi Kami
Lalu, Rikrik merupakan advokat dan social entrepreneur. Dia sekaligus tergabung dalam kepengurusan DPP Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia).
Selanjutnya, Marco yang selama ini dikenal sebagai peneliti dan perencana perkotaan, disusul dengan Hanief selaku akuntan, dan Untoro sebagai staf pengajar di Universitas Janabrada Yogyakarta.
Tim sinkronisasi akan bekerja menterjemahkan semua masukan dan ide dari warga Jakarta yang dihimpun melalui Rumah Partisipasi. Rumah Partisipasi bertempat di kediaman Boy Sadikin, Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat.
Beberapa hari sebelumnya, Anies mengajak warga Jakarta menyumbang ide dan gagasan mereka untuk diterapkan di Jakarta dengan datang ke Rumah Partisipasi.
Ide itu akan dihimpun oleh tim pengarah, kemudian digodok oleh tim pakar, lalu dikemas agar bisa menjadi program untuk masuk ke APBD DKI Jakarta tahun 2018.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.