Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian Para "Kekasih" Ahok di Mako Brimob

Kompas.com - 11/05/2017, 10:58 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bak kekasih yang tidak mau berpisah dengan sang pujaan hati, api semangat para pendukung untuk dapat bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seolah tak pernah padam.

Pasca-vonis dua tahun penjara Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dibacakan pada Selasa (9/5/2017) lalu, para pendukung setia mengikuti kemanapun arah pergerakan gubernur DKI Jakarta non-aktif ini dibawa.

Mulai dari rutan Cipinang tempat Ahok pertama kali ditahan, hingga rutan Markas Komando Brigadir Mobil (Mako Brimob) tempat Ahok kini ditahan sejak Rabu (10/5/2017) dini hari, ratusan massa tetap hadir dengan tujuan yang sama, bertemu sang "pujaan hati".

Baca juga: Vonis Ahok dan Keharuan di Balai Kota

Kompas.com merangkum proses penantian panjang para pendukung Ahok di Mako Brimob yang terletak di kawasan Kelapa Dua, Depok ini.

Tangis haru seorang wanita

Sekitar pukul 08.20 WIB seorang wanita mengendarai mobil Honda Jazz warna hitam menyambangi Mako Brimob. Air mata terlihat membasahi sudut matanya. "Enggak, saya bukan saudara Ahok, saya cuma warga biasa," ujar wanita itu sambil terisak, Rabu.

Wanita tersebut ternyata hanya ingin membawakan konsumsi apabila ada pendukung Ahok berada di tempat tersebut. Karena belum mendapati pendukung Ahok menyambangi Mako Brimob, tanpa berkomentar lebih lanjut, wanita tersebut langsung meninggalkan lokasi.

Baca Isak Tangis Massa Pro-Ahok...

Karangan bunga berdatangan 

Setelah sebelumnya membanjiri kawasan Balai Kota DKI Jakarta dan Rutan Cipinang, karangan bunga dari para pendukung Ahok pun mulai berdatangan di Mako Brimob.

Untuk alasan keamanan aparat keamanan yang berjaga di sekitar Mako mengarahkan para pengirim untuk tak meletakkan karangan bunga di sekitar Mako Brimob. Ternyata ini adalah permintaan Ahok.

"Jadi Pak Ahok pesan agar tidak ada karangan bunga di sekitar Mako Brimob. Tadi pagi kami sampaikan surat tanda terima karangan bunga dan beliau pesan begitu," ujar seorang aparat keamanan, Rabu.

Ahok pun meminta pengiriman karangan bunga dari para pendukung dipusatkan di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca: Ada Ahok, Karangan Bunga Kini Berdatangan ke Rutan Mako Brimob

K-9 disiagakan

Sebanyak dua unit K-9 (anjing pelacak) dari Direktorat Satwa Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri dikerahkan untuk membantu pengamanan di depan Mako Brimob.

"Dua unit K-9 ini dikerahkan berdasarkan surat perintah langsung dari Dirsatwa Polri, Kombes Pol Adrianto Basuno," ujar petugas keamanan yang berjaga di sekitar Mako Brimob, Brigadir Ferdianto, Rabu.

Ferdianto mengatakan, pengerahan dua anjing pelacak yang didatangkan dari Belanda ini untuk mengantisipasi aksi anarkis dari massa pendukung Ahok yang mungkin saja terjadi.

Baca: Dua Anjing K-9 Disiagakan di Mako Brimob

Goenawan Mohamad ikut aksi

Sastrawan Indonesia Goenawan Soesatyo Mohamad turut menyambangi Mako Brimob bersama para relawan pendukung Ahok lainnya. Ia datang bersama rombongan sekitar pukul 13.30 WIB.

Mengenakan kemeja hitam lengan panjang, Goenawan menunjukkan ekspresi berduka atas ditahannya Ahok dan membawakan sekuntum bunga mawar. Bahkan Goenawan bersedia menjaminkan dirinya untuk kebebasan Ahok. "Saya mau menjamin. Ya menukar diri saya. Dia orang enggak bersalah," ujarnya.

Baca: Sambangi Mako Brimob, Goenawan Mohamad Bawa Sekuntum Mawar Putih

Cahaya purnama

Sekitar pukul 13.30 massa pendukung Ahok mulai memadati halaman depan Mako Brimob. Sebagian menggenakan baju berwarna hitam, sebagian yang lain mengenakan kemeja kotak-kotak khas pendukung Ahok-Djarot dan masing-masing pendukung membawa sekuntum bunga mawar.

Para pendukung membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu-lagu nasionalisme. Tak sedikit dari para pendukung yang menitikan air mata dan meneriakkan tuntutan atas kebebasan Ahok.

Menjelang petang, sebagian massa aksi meninggalkan kawasan Mako Brimob untuk bergabung dengan pendukung Ahok lainnya menggelar aksi di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Sedangkan di Mako Brimob para pendukung masih setia menggelar aksi.

Di bawah terang bulang purnama, seorang wanita berlutut, menangis dan meminta untuk bertemu dengan Ahok.

"Temui aku Ahok, Pak polisi pertemukan kami dengan Ahok," kata dia.

Tangisan wanita ini pun disambut teriakan pendukung lain. "Ayo lebih keras yel-yelnya!" teriak pendukung yang lain.

Baca: Di Bawah Cahaya Purnama, Massa Pendukung Ahok Terus Lantunkan Dukungan

Aksi dibubarkan

Sekitar pukul 21.00 WIB polisi membubarkan aksi para pendukung Ahok. Meski menerima, 15 orang pendukung Ahok meminta izin untuk menginap di area Mako Brimob.

Negosiasi pun dilakukan dan polisi hanya mengizinkan 5 orang pendukung saja untuk menginap di area Mako Brimob.

Penantian panjang di Mako Brimob memang tak membuahkan pertemuan manis. Meski demikian, para "kekasih Ahok" berjanji tak akan berhenti bergerak.

Baca: Pendukung Ahok di Mako Brimob Dibubarkan

Kompas TV Hingga Rabu malam, ratusan simpatisan Basuki Tjahaja Purnama masih bertahan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com