Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tampak Lagi Karangan Bunga di Halaman Balai Kota DKI

Kompas.com - 15/05/2017, 08:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari pemandangan di halaman Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (15/5/2017) pagi ini.

Karangan bunga yang sudah lebih kurang tiga pekan menghiasi halaman Balai Kota DKI Jakarta itu tidak tampak lagi.

Karangan bunga itu merupakan kiriman warga untuk Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Pagi ini, halaman Balai Kota, tepatnya di depan pendopo atau kawasan air mancur, tampak bersih dari karangan bunga.

(Baca juga: Karangan Bunga Berwarna Hitam di Balai Kota )

Hanya ada beberapa bunga yang tampak di samping lapangan Blok G, dekat gerbang masuk Balai Kota.

Komandan pengamanan dalam (pamdal) piket, Bambang Irawan, mengatakan bahwa karangan bunga-karangan bunga itu telah dipindahkan ke kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (14/5/2017).

"Hari Minggu sampai siang, semua dipindahkan ke Monas," ujar Bambang di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin pagi.

Bambang mengatakan, sesuai perintah dari pimpinan, karangan bunga itu semuanya dipindahkan oleh petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Karangan bunga yang sudah lama, layu, dan rusak juga akan dibuang ke TPST Bantargebang. Meski begitu, warga yang mengirimkan karangan bunga pada Senin ini tetap diterima, seperti bunga yang kini ditempatkan di samping lapangan Blok G.

"Kalau yang datang, ngirim, ya kami terima. Katanya enggak boleh lama-lama, paling kama dua hari perintahnya (ditempatkan di Balai Kota), terus dibawa ke Monas lagi," kata Bambang.

(Baca juga: Karangan Bunga untuk Ahok Berdatangan ke Rutan Cipinang)

Karangan bunga yang beberapa pekan terakhir menghiasi Balai Kota ini merupakan bentuk dukungan terhadap Ahok dan Djarot.

Karangan bunga mulai berdatangan setelah Ahok-Djarot kalah dari pasangan calon, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Karangan Bunga Bernuansa Hitam Datangi Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com