Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Sampah DKI Disebut Kerap Langgar Kesepakatan Jalur Menuju TPST Bantargebang

Kompas.com - 23/05/2017, 20:44 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com –
Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata menilai truk sampah yang berasal dari DKI Jakarta menuju tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang tidak mengikuti jalur sesuai dengan perjanjian.

“Ini (masalah) yang paling parah, truk (sampah) ini lewat mana saja. Ada yang lewat (jalan) Jenderal Sudirman, (jalan) I Gusti Ngurah Rai, ada juga yang lewat Kalimalang (jalan) KH Noer Ali,” ujar Ariyanto, kepada Kompas.com, Selasa (23/5/2017).

Menurut Ariyanto, banyak laporan dari masyarakat truk-truk sampah DKI Jakarta melintasi jalan di Bekasi yang tidak masuk dalam kesepakatan jalur menuju TPST Bantargebang.

“Kalau perjanjian awal itu ada dibolehkan lewat jalur Transyogi Cibubur, itu 24 jam lewat situ. Khusus di atas jam 09.00 malam, itu dibolehkan lewat tol Bekasi Barat. Nah, di dalam adendum perjanjian terakhir itu dibuka lagi jalur baru lewat Cipendawa,” kata dia.

Ariyanto menekankan, bahwa sudah ada aturan yang jelas, tidak boleh melewati jalur selain dari ketiga jalur, yaitu Transyogi Cibubur, Tol Bekasi Barat, dan Cipendawa.

Untuk melewati jalur yang sudah ditentukan, kata Ariyanto, truk sampah DKI Jakarta harus memenuhi syarat, di antaranya adalah standarisasi angkutan sampah dengan bak tertutup agar tidak ada sampah jatuh di jalan atau air sampah yang menetes.

“Karena walaupun bagaimana juga Kota Bekasi ini kan ada penghuninya. Sehingga butuh fasilitas yang nyaman, termasuk bau (dari truk sampah) di mana-mana karena tadi,  leachate-nya (air sampah) berantakan ke mana-mana. Kemudian rutenya tidak beraturan,” kata Ariyanto.

(baca: Polisi Bakal Kawal Truk Sampah DKI ke TPST Bantar Gebang)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com