TANGERANG, KOMPAS.com - Satu train set yang terdiri dari dua gerbong skytrain telah terpasang di atas rel area Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/5/2017).
Dua gerbong ditempatkan secara terpisah dengan bungkus pelapis berupa terpal, jaring, dan plastik yang masih menyelimuti seluruh bagian skytrain.
Skytrain merupakan kereta tanpa awak yang berfungsi agar penumpang bisa pindah dari terminal yang satu ke terminal lainnya di dalam area bandara.
Pantauan Kompas.com di lokasi, satu gerbong skytrain memiliki panjang sekitar lima sampai enam meter, dengan lebar kurang lebih dua meter.
Berbeda dengan skytrain yang ada di beberapa bandara internasional lainnya, skytrain pertama untuk Bandara Soekarno-Hatta ini menggunakan roda, bukan berbasis rel.
Baca: Kereta Bandara dan Kereta Tanpa Awak di Soekarno-Hatta Siap Digunakan
"Untuk kereta kami ini memang menggunakan roda. Teknologinya ini automated guided transit, memang masih menggunakan roda namun berjalan secara otomatis dengan sinyal-sinyal elektris," kata Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada Kompas.com, Senin siang.
Teknologi automated guided transit atau AGT merupakan kendaraan pengangkut tanpa pengemudi yang terdiri dari beberapa unit dan dijadikan satu rangkaian.
AGT juga menggunakan roda yang berjalan di atas jalur beton, dengan roda pengarah tambahan di sisi kiri dan kanan unit kendaraan yang menempel pada dinding beton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.