Jupan tidak ingin ada pihak-pihak yang melakukan provokasi jika Pemprov DKI Jakarta langsung melakukan pembongkaran. Oleh karena itu, warga diminta untuk membongkar sendiri bangunan-bangunan liar itu.
"Saya berharap penghuni kolong tol itu dengan penuh kesadaran untuk bongkar sendiri karena itu enggak pada tempatnya," ujar Jupan.
Namun, kata Jupan, Satpol PP akan melakukan pembongkaran bila langkah persuasif tidak berhasil. Jupan tidak menjawab berapa batas waktu yang diberikan Satpol PP kepada warga untuk membongkar bangunan itu.
"Saya bilang secepatnya, tunggu saja, karena saya tidak mau ada orang-orang yang malah provokasi dan menciptakan kondisi yang tidak baik," ujar Jupan.
Baca: Kasatpol PP Ingin Warga Bongkar Sendiri Bangunan Liar di Kalijodo
Djarot perintahkan bongkar
Sementara itu, Djarot menilai, langkah persuasif tidak perlu dilakukan lagi karena bangunan liar itu sudah berkali-kali dibangun dan dibongkar. Dia ingin agar bangunan liar di sana segera dibongkar.
"Persuasif sudah selesai, sekarang habis persuasif, kalau mereka enggak mau (bongkar), kita bantu untuk bongkar," ujar Djarot.
Djarot mengatakan, bukan hanya kolong tol Pluit yang ditertibkan melainkan juga bangunan liar lain yang berdiri di kolong tol dan juga fasilitas publik lain. Setelah semua bangunan liar dibongkar, Djarot ingin area tersebut dipasangi pagar.
"Setelah itu kami pagari kalau perlu kita tanami," ujar Djarot.
Baca: Djarot: Mereka Tak Mau Bongkar, Kita Bantu untuk Bongkar
Dengan memberi pagar dan ditanami tumbuhan, Djarot berharap tidak ada lagi warga yang mendirikan bangunan liar di sana. Djarot juga menegaskan bahwa kolong tol bukan tempat untuk membuat permukiman.
"Kolong tol itu bukan tempat untuk hunian ya," ujar Djarot.