JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Regional Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFE Net) Damar Juniarto mengatakan bahwa korban persekusi tidak memiliki hubungan dengan pendukung Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Hal itu disampaikan Damar setelah SAFE Net mengamati sejumlah korban persekusi yang berada di luar Jakarta.
"Ini karena diberi cap bahwa persekusi ada agendanya denga Ahok, ini eggak ada hubungannya," ujar Damar saat diskusi publik di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2017).
(baca: Peneliti SAFE Net: Ada 4 Tahapan Proses Persekusi)
"Dari sisi lokasi, ada di Solok, Balikpapan. Enggak ada hubungannya dengan pilkada di Jakarta," ujar Damar.
Damar mengatakan, kasus persekusi tersebut memang paling banyak terjadi pada Mei 2017 atau saat vonis hukuman yang terhadap Ahok dalam kasus penodaan agama diputuskan. Damar mengatakan, banyak yang menyebut fenomena itu sebagai "Efek Ahok" karena pada Mei tren peningkatan korban persekusi jauh lebih banyak dibanding pada awal 2017. Namun, bukan berarti korban persekusi sudah pasti pendukung Ahok.
"Efek Ahok hanya penamaan untuk kerangka waktu bahwa ini berkaitan dengan persidangan dan vonis. Jadi tidak untuk membela tapi ini adalah perisitwa nasional, ada pengadilan dan vonis. Ini menimbulkan efek bahwa ada persekusi atau terjadinya persekusi," ujar Damar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.