Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PT Go-Jek soal Pesan Penipuan Minta Kode Verifikasi

Kompas.com - 19/06/2017, 17:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengguna layanan ojek online Go-Jek dalam beberapa hari ini mendapatkan pesan singkat dan telepon guna yang ditengarai bertujuan untuk merebut akun Go-Jek pengguna tersebut.

Akun @InsideErick mengunggah kicauannya beserta screenshot pesan yang diterimanya di Twitter.

Dia mengimbau kepada netizen pengguna Go-Jek untuk tidak mengindahkan pesan yang meminta kode verifikasi pembayaran Go-Jek.

"Jangan percaya SMS seperti ini, ini upaya untuk merebut akun Go-Jek, wong nggak mesan Go-Jek dan nggak kenal tetiba nelpon dan SMS," tulisnya pada Minggu (18/6/2017).

Ia kemudian melanjutkan kicauannya dengan menjelaskan modus orang yang mengaku pengemudi Go-Jek tersebut dalam usahanya merebut akun Go-Jek miliknya.

"Mulanya ia menelpon, diangkat, suaranya dibuat agak lemah, mengaku sopir driver Go-Jek, meminta kode verifikasi akun, langsung dimatikan," jelasnya.

Baca: Cerita Pengguna Go-Jek soal Modus Pencurian Saldo Go-Pay

Menanggapi hal tersebut, Humas PT Go-Jek Indonesia Rindu Ragillia mengimbau bagi semua pelanggan Go-Jek untuk selalu mengecek kebenaran info yang mengatasnamakan Go-Jek.

"Kode verifikasi yang diberikan GO-JEK adalah untuk login ke akun GO-JEK. Kode verifikasi ini bersifat unik dan hanya untuk satu kali login dari satu akun yang terdaftar," ujar Rindu kepada Kompas.com, Senin (19/6/2017).

Oleh sebab itu, dia juga mengimbau agar para pelanggan untuk tidak memberikan kode verifikasi tersebut kepada orang lain dengan alasan apapun dan agar terus waspada terhadap semua tindakan penipuan yang mengatasnamakan Go-Jek.

Kompas TV Gojek Dapat Suntikan Modal Rp 16 Triliun?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com