JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana mengingatkan para pemudik untuk selalu berhati-hati selama perjalanan menuju kampung halaman.
Dia meminta pemudik tidak cepat memercayai orang-orang yang menawarkan sesuatu di jalan karena dikhawatirkan menjadi modus kejahatan hipnotis.
"Jangan percaya sama orang yang menawarkan sesuatu, termasuk minuman, karena itu bisa saja upaya pelaku kejahatan untuk menghipnotis kita," ujar Suntana, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (20/6/2017).
Suntana juga mengimbau pemudik menjaga dengan baik barang bawaannya.
"Jangan meninggalkan barang bawaan pada saat Anda di tempat istirahat," kata Suntana.
(baca: Pemudik yang Gunakan Kereta Malam, Padati Stasiun Senen Sejak Siang)
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah mengimbau pemudik untuk mengecek harga tiket bus yang dipasang di loket-loket perusahaan otobus (PO) di terminal.
"Semua tarif harus tertempel di loket, tarif yang dibayarkan harus sesuai dengan tarif yang ditempel di loket," ujar Andri.
Pemudik juga diminta melapor apabila harga yang ditetapkan dengan harga yang harus dibeli tidak sesuai.
Dishub DKI Jakarta akan menindak PO yang nakal dan memainkan harga tiket dengan sanksi stop izin operasi, pembekuan izin trayek, hingga pencabutan izin PO.