Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Mudik Keluarga, Keselamatan Harus Dipersiapkan dari Kota

Kompas.com - 20/06/2017, 22:57 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com –
Pulang kampung atau mudik menjadi salah satu rutinitas yang lekat dengan Ramadhan. Nah, masuk minggu terakhir bulan puasa seperti ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkannya, terlebih bila berencana pergi dengan keluarga melalui jalan darat.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan persiapan, keselamatan dan kenyamanan mudik harus dipersiapkan dari rumah. Artinya, segala ancang-ancang mesti sudah dipikirkan sejak dari kota.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/6/2017), Tito memberi tips bahwa hal pertama yang penting untuk disiapkan adalah bahan bakar minyak (BBM).

“Masyarakat yang hendak mudik dari rumah, (sebaiknya) isi penuh kendaraannya (dengan BBM) sebelum masuk tol,” ujarnya.

Saran itu diberikan Tito untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh seluruh pengendara yang ingin mengisi BBM di rest area. Celaka lagi kalau ada kendaraan mogok akibat kehabisan bensin di jalan tol.

Tips kedua adalah persiapan minuman. Tito menekankan, minuman adalah hal penting yang mesti dibawa meskipun sedang dalam kondisi puasa.

“Walaupun nanti ada pos yang menyiapkan (atau menjual minuman), minuman tetap harus dibawa.

Tujuannya adalah agar tubuh tak dehidrasi. Selain itu, banyak berhenti di minimarket untuk membeli camilan dan minuman bisa membuang waktu dan menyebabkan kemacetan.

Selanjutnya, persiapkan makanan. Kata Tito, bawalah makanan berupa biskuit atau camilan yang mudah dimasukkan dalam ransel. Bekal ini bisa jadi penangkal saat kelaparan di tengah kondisi macet perjalanan.

Keempat, pemudik diharapkan membawa obat-obatan ringan. "Misalnya obat untuk penyakit yang ringan seperti pusing, dan flu," sebutnya.

Kepolisian Republik Indonesia Peta jalur mudik 2017 berikut daftar jalan tol operasional dan fungsional.

Bila memiliki anggota keluarga yang memang sedang mengonsumsi obat khusus, bekal juga harus ditambah dengan daftar tersebut.

Kemudian, saran kelima dari Tito, pemudik tidak boleh asal menepikan kendaraannya di pinggir jalan tol. Tito mengimbau pemudik yang hendak beristirahat untuk mencari rest area terdekat.

"Jangan berhenti di pinggir jalan tol, tetapi di rest area," kata dia.

Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah kesiapan fisik. Jangan memaksakan diri saat tubuh dalam kondisi lelah.

Mudik dengan sepeda motor paling berisiko

Tips di atas relevan kalau Anda bersama keluarga pergi mudik dengan menggunakan mobil. Lalu, bagaimana bila terbiasa mudik menggunakan sepeda motor?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com