Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Ulang Tahun Ahok yang Berbeda dari Tahun Sebelumnya...

Kompas.com - 02/07/2017, 07:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak hal yang dialami mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, selama satu tahun terakhir.

Kejadian-kejadian itu menjadikan suasana perayaan ulang tahunnya kali ini begitu berbeda dengan tahun sebelumnya.

Pada 2016, pria yang akrab disapa Ahok ini masih menjabat sebagai gubernur saat berulang tahun ke-50.

Ahok disambut oleh para relawan ketika tiba di Balai Kota DKI Jakarta. Relawan yang datang hampir memenuhi pendopo Balai Kota ketika itu.

Mereka bernyanyi dan membawa kue ulang tahun berbentuk ruang publik terpadu ramah anak untuk Ahok. Saat itu, Ahok tampak kikuk menerima semua kejutan tersebut.

Namun, tahun ini berbeda. Ahok tidak bisa ikut serta dalam gegap gempita perayaan ulang tahunnya.

Hari ulang tahunnya kali ini hanya dirayakan bersama keluarga yang menjenguknya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (29/6/2017).

Ahok mendekam di rutan itu setelah divonis 2 tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Meski demikian, para relawan dan pendukung tidak ingin melewatkan hari ulang tahun Ahok begitu saja.

(Baca juga: Di Tahanan, Ahok Dapat Banyak Makanan Kiriman)

Beberapa dari mereka sempat datang ke Mako Brimob dan membawa hadiah, seperti nasi tumpeng yang dibawa Ferry (36).

Pria yang datang dengan mobil itu tampak membawa dua nasi tumpeng yang ingin diberikan kepada Ahok. Pada nasi tumpeng yang dibawanya itu tertulis "Happy Bday Ahok."

"Dua ini satu untuk Pak Ahok dan keluarga, satu untuk tim penjaga di depan. Kita memberima surprise buat Pak Ahok yang ke-51," kata Ferry.

Namun, Ferry dan para pendukung Ahok yang lain tidak diizinkan masuk oleh polisi yang berjaga. Sebab, hari Kamis bukan merupakan hari besuk.

Dirayakan tanpa Ahok

Tidak kehabisan akal, para pendukung tetap berupaya agar ulang tahun Ahok bisa dirayakan. Mereka memilih untuk merayakannya di RPTRA Kalijodo meski tanpa kehadiran Ahok.

Tidak hanya itu, mereka sekaligus merayakan ulang tahun Presiden RI Joko Widodo yang hanya beda beberapa hari dengan Ahok.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com