Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NIK Tidak Terdaftar, Orangtua Murid Keluhkan PPDB "Online" Kota Bekasi

Kompas.com - 05/07/2017, 13:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com -
Orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Kota Bekasi mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi karena nomor induk kependudukan (NIK) tidak terdaftar, Rabu (5/7/2017).

Pantauan Kompas.com dari lokasi, sejak sekitar pukul 09.00 WIB para orangtua sudah berada di Kantor Disdukcapil Kota Bekasi untuk memvalidasi NIK sebagai salah satu syarat dalam PPDB online jalur zonasi.

Jumlah orangtua yang datang ke Disdukcapil Kota Bekasi semakin banyak menjelang pukul 12.00 dan memadati aula di lokasi tersebut.

"Saya dari pagi udah antre mau validasi NIK. Soalnya saat mau daftar di sistem malah error," ujar Eti (40).
 
Orangtua lainnya, Feni (38), menjelaskan bahwa dia ingin mendaftarkan anaknya melalui jalur zonasi namun belum selesai dilakukan karena NIK tidak terdaftar.

"NIK-nya mental, padahal udah daftar tapi tetap enggak bisa karena NIK nya enggak ada. Ada beberapa NIK yang enggak masuk, saya juga enggak tau kenapa," ujar warga Harapan Indah tersebut.

(baca: PPDB "Online" SMP di Kota Bekasi Alami Gangguan Sistem)

Feni mengaku khawatir anaknya telat mendaftar sekolah karena sebab masa pendaftaran PPDB online di Kota Bekasi akan berakhir pada Kamis (6/7/2017) besok.

Sementara menurut Febrianti (35), sistem PPDBKota Bekasi tahun ini memiliki banyak kekurangan. Febrianti menjelaskan, data anaknya sudah tertera dalam akun PPDB online jalur zonasi. Namun, ketika ingin memilih sekolah muncul tulisan gagal dan tertulis bahwa jalur (zonasi) tersebut hanya untuk domisili Kota Bekasi.

Febrianti adalah warga Bekasi Jaya dan ingin mendaftarkan anaknya di SMP Negeri 3 Kota Bekasi. Dia mengeluhkan kurangnya sosialisasi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi soal perubahan sistem PPDB.

"Dari Senin udah (terkendala) begini dari pertama buka online. Bekasi kalau enggak siap enggak usah ikutan yang begini. Kalau bisa saya mau pindah ke Jakarta. Jakarta udah selesai pendaftatannya," ujar Febrianti.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com