Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Bank DKI Tingkatkan Akses Modal UMKM

Kompas.com - 07/07/2017, 05:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menggelar rapat bersama organisasi yang sempat dipimpinnya yakni Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia Yunita Resmi Sari, Kamis (6/7/2017).

Dalam rapat itu dibahas bagaimana meningkatkan portofolio kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bank DKI yang masih rendah.

"Tadi juga yang digarisbawahi oleh teman-teman BI adalah perhatian khusus yang harus diberikan kepada Bank DKI," kata Sandiaga, ditemui di Kantor APPSI di Grand Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2017).

(baca: Sandiaga Pastikan KJP Plus Tak Akan Ada Kebocoran)

Sandi mengatakan Bank Indonesia saat ini membuka akses permodalan dengan suku bunga rata-rata 11,7 persen per tahunnya. Sandiaga berharap ketika menjabat wakil gubernur nanti dirinya bisa mendorong pertumbuhan kredit UMKM Bank DKI dengan memberikan insentif.

Sandiaga juga berencana memanfaatkan OK OCE atau program kewirausahaannya sebagai penerima kredit Bank DKI.

"Jadi bagi kami bagaimana memberikan dorongan insentif kepada Bank DKI maupun bank-bank yang ada di DKI untuk memberikan akses permodalan kepada UMKM salah satunya adalah melalui OK OCE," ujar dia.

(baca: Sandiaga Tidak Jamin Usulan Ahmad Dhani Jadi Kebijakan di Jakarta)

Dalam rapat itu juga dibahas soal pengendalian harga pangan selama Ramadhan 2017 di DKI yang lebih stabil dari tahun-tahun sebelumnya. Sandiaga mengapresiasi kerja Pemprov DKI Jakarta dan siap membantu daerah lain untuk mengaplikasikan kebijakan serupa.

"Kami ingin ada sebuah MOU dan mengambil pilot studies di beberapa daerah untuk bisa mencapai komoditas harga bahan pokok yang normal," ucap Sandiaga.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, mengungkapkan niat menjenguk mantan gubernur Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com