Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMRC: Ada Pemilih di Jabar yang Enggan Memilih Calon dari Partai Pendukung Ahok

Kompas.com - 13/07/2017, 16:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hasil survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkait Pilkada Jawa Barat 2018 menyebutkan ada warga yang enggan memilih calon gubernur yang diusung atau didukung partai-partai pendukung Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI 2017.

Berdasarkan hasil survei SMRC, alasan untuk tidak memilih partai pendukung Ahok menempati urutan keempat dari kriteria calon gubernur yang akan dipilih oleh warga Jawa Barat.

"Ada alasan yang menyebutkan (memilih calon yang) tidak didukung partai pendukung Ahok di DKI," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).

Pada Pilkada DKI 2017, ada empat parpol yang menjadi partai pengusung Ahok. Keempatnya yakni PDI Perjuangan, Hanura, Golkar, dan Nasdem.

Dari survei yang dilakukan SMRC, terdapat 8,4 persen responden yang menyatakan tidak memilih calon dari partai pendukung Ahok.

Meski menempati urutan keempat, Deni menyebut persentase alasan tersebut tidak signifikan. Karena persentasenya lebih kecil dari tiga alasan lain yang ada di atasnya.

Adapun tiga alasan teratas yang menjadi alasan warga memilih seorang figur pada Pilkada Jabar 2018 adalah sudah ada bukti nyata hasil kerja yang persentasenya mencapai 29,3 persen; berpengalamann di pemerintahan dengan 12,6 persen; dan perhatian pada rakyat dengan 11,5 persen.

"Jadi jumlahnya (tidak memilih calon yang didukung partai pengusung Ahok) tidak terlalu besar. Tidak sangat menonjol," kata Deni.

(baca: Sukses di DKI, Gerindra-PKS Lanjutkan Koalisi di Pilkada Jabar)

Hasil survei terbaru yang dilakukan SMRC terkait Pilkada Jabar 2018 menempatkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di urutan teratas dengan 31,4 persen responden.

Urutan selanjutnya ada wakil gubernur petahana Deddy Mizwar dengan 13,0 persen, dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan 12,3 persen.

Nama-nama lain yang muncul di luar tiga besar di antaranya adalah anggota DPR dari Partai Demokrat Dede Yusuf dengan 8,3 persen; dan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dengan 7,5 persen.

Survei SMRC dilakukan pada pertengahan Juni 2017 dengan sampel sebanyak 820 orang responden yang ditarik dengan metode multistage random sampling.

Margin of error dari survei ini sebesar 3,5 persen pada tinglat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai dari dana internal SMRC.

(baca: Di Pilkada Jabar, Golkar Bisa Duetkan Dedi Mulyadi-Ridwan Kami)

Kompas TV Warga Dukung Dedi Mulyadi Maju Pilkada Jabar 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com