Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Putra Jeremy Thomas dan Versi Polisi

Kompas.com - 18/07/2017, 08:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra artis Jeremy Thomas, Axel Matthew (19), mengaku dianiaya anggota polisi. Axel juga mengatakan bahwa dia dipaksa untuk mengaku telah menggunakan narkoba.

Dari dokumentasi keluarga Jeremy, terlihat beberapa bekas luka pada wajah Axel. Menurut Jeremy, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (15/7/2017) malam.

Dari pengakuan putranya, Jeremy menuturkan bahwa sebelum kejadian, Axel sedang diantar oleh asisten rumah tangganya ke Pondok Indah Mall dari kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, untuk mengambil pesanan baju. Namun teman Axel mengarahkannya ke Hotel Crystal, Kemang.

"Sampai di sana, anak saya menunggu di depan, tiba-tiba dicekek dengan seseorang yang mulutnya bau alkohol," kata Jeremy saat ditemui di Gedung Sentra Pelayanan Propam Polri, Jakarta Selatan, Senin kemarin.

Menurut Jeremy, Axel sempat menduga bahwa pria itu perampok. Axel pun berusaha lari. Rupanya, aksi Axel berlari membuat pria tersebut dan beberapa rekannya mengejar Axel sambil melepaskan tembakan peringatan beberapa kali.

"Lalu dikeroyok, dipukulin ramai-ramai ada tiga sampai empat orang. Dimasukin ke mobil dan orang itu mengaku oknum (polisi) dan anak saya disekap di Hotel Crystal," ujar Jeremy.

Saat melihat Axel diperlakukan seperti itu, asisten rumah tangga Jeremy bergegas pulang ke rumah dan melaporkan insiden tersebut kepada Jeremy. Sebagai ayah Jeremy langsung merespons dengan cepat. Dia dan istrinya, Ina Thomas,  mendatangi lokasi kejadian.

Begitu tiba di lokasi kejadian, ia bertanya ke petugas keamanan hotel, tetapi mereka mendapat kesan bahwa ada sesuatu yang ditutup-tutupi. Karena itu, Jeremy memutuskan untuk melapor hal itu ke Polda Metro Jaya.

Jeremy kemudian kembali lagi ke Hotel Crystal bersama Tim Subdit Jatanras. Setelah masuk ke dalam hotel, Jeremy melihat putranya dibawa sejumlah orang dan mengalami lebam-lebam di bagian wajah.  Jeremy naik pitam.

Lihat juga: Jeremy Thomas Marah Saat Axel Terima Makanan dari Oknum Penganiayanya

Kepada Jeremy, sejumlah orang tersebut mengaku sebagai anggota Kepolisian Satuan Narkoba Polres Bandara Soekarno Hatta.

Jeremy mendapat penuturan dari Axel bahwa putranya itu telah diborgol dan ditodong senjata sambil dipaksa mengaku telah melakukan tindak penyalahgunaan narkoba. Namun polisi tidak menemukan barang bukti narkoba di tubuh Axel hingga akhirnya dia dilepaskan.

"Itu setelah dia ciduk, penyiksaan, pengeroyokan, dan pengambilan barang-barang dia dengan kekerasan. Sepatu, dompet, handphone dan bajunya dia. Axel pulang dengan sandal hotel dan dengan baju yang sudah bukan baju dia dan handphone sudah tidak ada," kata Jeremy.

Tak terima dengan insiden yang dialami putranya, Jeremy melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polda Metro Jaya dan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Versi Polisi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com