DEPOK, KOMPAS.com - Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia menemukan formula deterjen cair yang diklaim ramah lingkungan.
Deterjen tersebut disebut dibuat dari bahan baku dan formula zat kimia yang mudah terurai secara biologi sehingga tidak mencemari lingkungan.
Salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam penemuan ini adalah Pangiastika Putri Wulandari.
Ditemui di kampusnya pada Rabu (26/7/2017), Pangiastika mengatakan bahwa deterjen cair ramah lingkungan yang mereka temukan tidak menimbulkan banyak busa. Sebab, mereka menilai busa yang ditimbulkan dari deterjen berbahaya bagi lingkungan.
Pangiastika menyebut saat ini deterjen-deterjen komersial yang beredar di Indonesia banyak mengandung surfatan dan toksik. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan deterjen menimbulkan busa yang banyak.
"Padahal deterjen yang mengandung busa yang banyak justru mengindikasikan deterjen tersebut berbahaya dan tidak ramah linkungan. Karena bisa memperlambat atau bahkan menghambat perkembangan organisme yang hidup di air," ujar mahasiswa Teknik Kimia Angkatan 2013 ini.
Baca: Mahasiswa UI Temukan Formula Deterjen Cair Ramah Lingkungan
Untuk deterjen cair ramah lingkungan yang mereka temukan, Pangiastika menyebut bahan bakunya terbuat dari minyak kelapa sawit yang dicampur dengan formula zat kimia.
Ia menyebut kombinasi ini jika digunakan dapat memunculkan senyawa nanopartikel titania yang diklaim tidak hanya ramah lingkunan, tapi juga dapat mendegradasi partikel-partikel jahat yang mencemari lingkungan, termasuk yang berasal dari deterjen komersial.
"Senyawa titania yang terkena sinar matahari justru bisa mendegradasi partikel-partikel berbahaya yang ada di sungai," ujar Titania.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.