Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Tersangka dalam Kasus Order Fiktif Go-Food

Kompas.com - 01/08/2017, 11:23 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo mengatakan, polisi masih menetapkan status terlapor terhadap Sugiarti, pelaku order fiktif yang menggunakan ojek online, Go-Food. Begitu juga dengan dua keponakan Sugiarti berinisial FH dan dan R yang masih berstatus saksi.

FH dan R diakui Sugiarti ikut membantu dalam pemesanan order fiktif terhadap korban bernama Julianto Sudrajat.

Penetapan status baru terhadap Sugiarti dan kedua keponakannya akan dilakukan usai hasil pemeriksaan terakhir. Dalam waktu dekat, FH dan R akan dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

"Penetapan nanti setelah hasil pemeriksaan terakhir. Artinya tidak boleh serta merta pengakuan itu jadi legitimasi polisi untuk kemudian menetapkan seseorang menjadi pelaku. Meskipun potensial ke sana menguat setelah pengakuan itu," ujar Andry saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/8/2017).

Baca: Sugiarti Akui Order Fiktif Go-Food untuk Julianto Dibantu 2 Keponakan

Polisi juga akan memanggil Julianto untuk mengkonfrontir pernyataan Sugiarti. Sebelumnya Sugiarti mengakui latar belakang pemesanan Go-Food fiktif karena urusan asmara.

Julianto disebut Sugiarti tak lagi menghubunginya setelah mengetahui foto yang ada di Facebook tak sama dengan wajah Sugiarti yang asli. Awal berkenalan Sugiarti dan Julianto berawal dari Facebook.

"Kami akan konfrontir dengan Julianto. Ini karena asmara. Ada di Facebook kan photoshop bisa diarsir ya fotonya, ada manipulasi. Kenyataanya enggak sesuai," ujar Andry.

Akibat pesanan fiktif itu, Julianto terpaksa harus membayar pesanan itu dengan nilai mencapai jutaan rupiah. Kejadian itu juga menyebabkan Julianto dipecat dari perusahaan di mana dia bekerja.

Baca: Sugiarti Order Fiktif Go-Food untuk Julianto karena Masalah Asmara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com