Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Tua Jadi Penyebab Terkelupasnya Landas Pacu Halim

Kompas.com - 01/08/2017, 17:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan usia landasan pacu atau runway Bandara Halim Perdanakusuma yang sudah tua menjadi faktor penyebab terkelupasnya landasan pacu tersebut pada Jumat (28/7/2017) lalu.

Lapisan runway bandara itu terkelupas usai pesawat berbadan lebar (wide body) pengangkut jemaah haji kloter pertama diberangkatkan.

"Mengelupasnya runway di Halim memang tidak disangka-sangka. Meski sudah dilakukan perawatan rutin, tapi usia runway di sana memang lebih tua dari runway di Bandara Soekarno-Hatta yang juga sudah tua saat ini," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/8/2017).

Baca juga: Landas Pacu Halim Terkelupas Setelah Pesawat Besar Mengudara

Selain usia runway, Agus juga menyinggung tentang ramainya Bandara Halim, terutama dalam beberapa bulan terakhir ketika sejumlah rombongan tamu kenegaraan melalui tempat tersebut. Sebagian besar rombongan kenegaraan menggunakan pesawat berbadan lebar dengan bobot bagasi yang cukup besar, seperti rombongan Raja Arab Saudi.

"Bawaan di pesawatnya lebih banyak, seperti mobil berapa unit. Bebannya bisa jadi lebih berat dari pesawat haji, tapi saat itu alhamdulillah enggak ada kendala, begitupun dengan penerbangan haji tahun-tahun lalu di Halim," kata Agus.

Salah satu bahan baku pembuat runway Halim adalah aspal. Di Bandara Soekarno-Hatta, bahan baku pembuat runway adalah beton. Kedua bahan tersebut telah melewati uji standar yang ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku.

Namun, Agus mengungkapkan, ada perbedaan karakteristik antara keduanya yang membedakan ketika runway menopang bobot pesawat.

Runway Halim yang terkelupas sekitar tiga kali dua meter dengan kedalaman 25 sentimeter.

Operasional Bandara Halim sempat ditutup selama tiga jam untuk perbaikan runway dan kini bisa dilalui lagi. Namun penggunaan bandara itu masih terbatas untuk pesawat berbadan sedang atau narrow body. Penerbangan pesawat haji tahun ini pun dipindah dari Bandara Halim ke Bandara Soekarno-Hatta menyusul peristiwa tersebut.

Lihat juga: Menhub Instruksikan AP II Evaluasi Konstruksi Landasan Pacu Halim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com