Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Adipura dan Penghargaan Tinggi untuk Pasukan Warna...

Kompas.com - 04/08/2017, 07:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan warna di Jakarta mendapat apresiasi yang begitu tinggi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Apalagi, setelah dua kota administrasi di Jakarta, yaitu Jakarta Pusat dan Selatan memperoleh Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

(Baca juga: RPTRA dan Bank Sampah, Alasan Jakpus dan Jaksel Raih Adipura 2017 )

Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) setiap kelurahan, PHL Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat (pasukan oranye), PHL Sudin Bina Marga (pasukan kuning), PHL Sudin Pertamanan dan Kehutanan (pasukan hijau), dan PHL Sudin Sumber Daya Air (pasukan biru) berbondong-bondong datang ke Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/8/2017).

Mereka ingin ikut membawa Piala Adipura yang menjadi kebanggaan mereka.

"Mereka ini yang minta, 'Itu kebanggaan kami, kami ikut dong nganter ke Balai Kota.' Ya bagaimana, ya sudah kami persiapkan sekalian. Jadi hanya dari kantor ke sini dan dari sini ke kantor," ujar Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.

Diapresiasi Sekda DKI

Apresiasi terhadap pasukan warna juga datang dari Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Saat penyerahan Piala Adipura di Balai Kota, Saefullah yang merupakan pejabat eselon I itu bahkan menyapa "pasukan oranye" dengan sebutan "yang mulia".

"Dan yang mulia, pasukan oranye," ujar Saefullah. Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi tersenyum lebar melihat respons pasukan oranye yang senang karena disapa Saefullah. 

Saefullah mengatakan, PHL seperti pasukan oranye memiliki andil dalam peraihan Piala Adipura oleh Pemkot Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Menurut Saefullah, dulu pegawai harus berpura-pura melakukan bersih-bersih saat tim penilai Adipura datang melihat kebersihan di wilayah Jakarta.

Namun, kata Saefullah, kini hal itu tidak pernah dilakukan lagi karena kebersihan Jakarta tetap terjaga berkat pasukan oranye.

(Baca juga: PPSU Balas Kritik Ketua DPRD DKI dengan Piala Adipura)

Dia juga menyinggung air mancur menari Monas yang kini sudah diperbaiki. Dulu, wacana perbaikan air mancur menari tidak kunjung terwujud karena butuh anggaran hingga Rp 15 miliar.

Namun, kini air mancur tersebut selesai diperbaiki dengan hasil patungan. Orang yang memperbaiki air mancur juga merupakan PHL yang bekerja di Kantor Pengelola Kawasan Monas.

"Lagi-lagi yang menjadi pahlawan adalah PHL yang ijazahnya STM. Nah sepanjang PHL ini penggajiannya diadministrasi Pemprov dengan baik, saya yakin pekerjaannya juga akan baik," ujar Saefullah.

Kerja keras yang terbayar

Pasukan warna juga tidak bisa menyembunyikan wajah senang mereka dengan adanya Piala Adipura ini.

"Waduh senang banget. Ini kami kumpul dulu dari Kantor Wali Kota sebelum arak-arakan ke sini bawa piala Adipura. Kami senang dan bangga," ujar seorang anggota pasukan oranye, Bagus, di Balai Kota.

Bagus merupakan anggota pasukan oranye dari Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Selama bekerja, Bagus mengaku tidak merasa lelah meski harus bekerja di bawah terik matahari.

Anggota pasukan oranye lainnya, Agustinus, juga merasa senang dengan Piala Adipura yang diraih Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

"Saya merasa pekerjaan saya enggak sia-sia begitu. Kerja keras kami terbayar," ujar Agustinus.

(Baca juga: Peran Petugas PPSU di Balik Penghargaan Nirwasita Tantra untuk Djarot)

Beberapa waktu lalu, sempat ada kritik dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menyebut PPSU kini sering bermalas-malasan.

Bagus mengaku kecewa atas kritik itu. Namun, kritik itu kini "terbalaskan" dengan prestasi berupa Piala Adipura.

"Kecewalah karena kami sudah kerja capek-capek masa dibilang begitu. Tapi biar prestasi saja yang balas, dijawab dengan prestasi," ujar Bagus.

Kompas TV Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum DKI Jakarta atau PPSU yang tetap bertugas di hari Lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com