Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Penyandang Disabilitas soal Pelaksanaan Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 09/08/2017, 19:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 mendapatkan beberapa catatan dari organisasi Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat (PPUA Penca).

Meski Pilkada kali ini secara umum sudah memerhatikan kebutuhan penyandang disabilitas, masih ada beberapa poin yang harus diperhatikan penyelenggara sebagai perbaikan agar Pilkada berikutnya lebih baik.

"KPUD DKI Jakarta cukup terbuka menerima aspirasi kami dan hampir di setiap tahapan-tahapan penyelenggaraan kami dilibatkan. Hanya ada beberapa hal yang belum bisa diwujudkan, seperti TPS yang accessible buat teman-teman kursi roda, itu karena keterbatasan lahan biasanya," kata perwakilan PPUA Penca yang juga Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DKI Jakarta Eka Setiawan di Hotel Bidakara, Selasa (8/8/2017) malam.

Selain kesulitan bagi pemakai kursi roda, Eka menyoroti kurangnya penerjemah atau interpreter bagi pemilih yang sekaligus penyandang tunarungu di TPS-TPS.

Baca: Teman Disabilitas Juga Rindu Kampung Halaman...

Dua hal itu dianggap Eka harus menjadi poin tambahan yang ditindaklanjuti secara serius oleh pihak penyelenggara ke depan.

Terlepas dari catatan kekurangan itu, Eka memuji langkah penyelenggara yang menyediakan template surat suara dalam huruf braille.

Dia berharap, untuk pemilu yang akan datang, yakni Pilpres 2019, penyelenggara dan pemangku kepentingan tetap melibatkan kelompok penyandang disabilitas untuk memastikan tiap suara dari mereka bisa tersalurkan dengan baik.

"Memang masih ada beberapa yang belum intens melibatkan teman-teman disabilitas. Tapi, kami tetap berharap KPU melibatkan kami di setiap tahapan pemilu," tutur Eka.

Baca: Kemensos: Belum Ada Perguruan Tinggi Punya Unit Pelayanan Disabilitas

Kompas TV SMRC: Hasil Pilkada DKI Tak Pengaruhi Politik Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com