Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Perkembangan Pembangunan Stasiun MRT Jakarta Dari Dekat

Kompas.com - 14/08/2017, 19:06 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Stasiun Senayan

Berikutnya Kompas.com berkesempatan mengunjungi area konstruksi Stasiun MRT Senayan yang merupakan salah satu stasiun bawah tanah MRT Jakarta.

Menurut keterangan Silvia, akan terdapat dua pintu masuk Stasiun MRT Senayan. Pertama berada di antara Ratu Plaza dan Kemendikbud serta kedua di dekat Gedung Summit Mas.

Untuk saat ini, fokus pembangunan di Stasiun MRT Senayan adalah untuk sistem sirkulasi udara.

Silvia menjelskan lantaran berada 16-18 meter di bawah tanah, Stasiun MRT Senayan perlu memiliki sirkulasi udara yang baik.

"Dengan bantuan sistem pendingin kami akan tetap pertahankan suhu di platform dan keseluruhan stasiun tetap 25 derajat celcius," papar dia.

Memasuki area bawah tanah sudah terlihat bentuk dari stasiun itu sendiri. Beberapa area bahkan sudah dikeramik dan memiliki tanda bagi para pengguna difabel.

Baca: Mulai Hari ini, 4 Jalur Kendaraan di Sekitar MRT Lebak Bulus Dibuka

Terlihat juga beberapa ruangan yang ditujukan untuk kamar mandi pria dan wanita serta penyandang disabilitas serta nursing room atau ruangan menyusui.

"Nanti juga akan dilengkapi vending machine buat tiket dan juga loket tiket manual bagi penumpang difabel," tambah Silvia.

Turun ke bawah lagi, Kompas.com memasuki area platform atau kerap dikenal sebagai peron. Di sana sudah terbangun dua jalur MRT di sebelah kanan dan kiri dengan tujuan dari dan ke Bundaran HI.

"Rel-relnya sudah ada dan siap dipasang dalam waktu dekat. Pokoknya untuk rel ini baik di stasiun layang atau bawah tanah dengan panjang total 30.000 meter akan selesai dipasang pada Maret 2018," Silvia menegaskan.

Sementara itu, untuk terowongan dengan diameter 6,05 meter telah selesai dibangun seluruhnya hingga Stasiun MRT Bundaran HI dan segera dipasang rel-relnya.

Adapun untuk progres pembangunan MRT Jakarta secara keseluruhan telah mencapai 76,13 persen.

"Rinciannya, yang underground itu pembangunannya sudah 88,26 persen dan yang elevated atau jalur layangnya 64,1 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com