Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Tangsel Selidiki Dugaan Kecurangan di SPBU Daerah Cisauk

Kompas.com - 20/08/2017, 11:43 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Ahmad Alexander mengungkapkan pihaknya akan memanggil penanggung jawab stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina 34-15311 di Cisauk, Senin (21/8/2017).

Pemanggilan dilakukan dalam rangka menindaklanjuti video dari netizen yang viral tentang dugaan kecurangan di SPBU tersebut.

Dalam video yang dimaksud, seorang pembeli meminta petugas SPBU menuangkan bahan bakar jenis pertalite dan pertamax di dua botol kaca. Kemudian, didapati warna pertamax sama dengan warna pertalite, yakni hijau gelap.

"Besok kami baru periksa pemiliknya untuk memastikan apakah ada tindak pidana selama SPBU itu melayani konsumen," kata Ahmad, saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (20/8/2017).

Pihak Pertamina telah menyoroti kasus ini beberapa hari setelah video netizen viral di media sosial.

Polres Tangsel pun telah memonitor hal tersebut dan mulai menyelidiki dengan menghimpun keterangan dari sejumlah saksi. Namun, sampai hari ini, SPBU tersebut masih diizinkan beroperasi seperti biasa karena unsur tindak pidananya belum terbukti.

"Selama belum terbukti melakukan perbuatan tindak pidana, masih beroperasi," ucap Ahmad.

Video tentang dugaan kecurangan di SPBU Cisauk dibagikan oleh netizen di channel YouTube dengan nama "Channel Ide" pada 14 Agustus 2017.

Dalam video itu terdapat keterangan seorang konsumen yang merasa ditipu, Panji Aribowo.

Panji menceritakan bahwa dia mengetahui dugaan kecurangan setelah orangtuanya yang berjualan bahan bakar eceran melihat pertamax yang dibeli serupa dengan pertalite.

Panji pun kembali ke SPBU itu lalu meminta petugas mengisi pertamax dan pertalite di botol kaca, lalu didapati warna keduanya mirip dengan warna pertalite.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com